Operasi Keselamatan Progo 2025: Kulon Progo Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Polres Kulon Progo menggelar Operasi Keselamatan Progo 2025 selama 14 hari untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, dengan fokus pada jalur-jalur rawan kecelakaan.

Kulon Progo, Yogyakarta – Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo menggelar Operasi Keselamatan Progo 2025. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban berlalu lintas di wilayah Kulon Progo menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H. Operasi yang dimulai pada 10 Februari hingga 23 Februari 2025 ini melibatkan 190 personel Polres Kulon Progo.
Sasaran Operasi dan Imbauan Kepada Pengguna Jalan
Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Priya Tri Handaya, mengimbau seluruh pengguna jalan untuk selalu tertib berlalu lintas. AKP Priya menekankan pentingnya saling menghargai sesama pengguna jalan untuk mencegah kecelakaan. "Kecelakaan lalu lintas selalu diawali oleh pelanggaran lalu lintas. Kami mengajak pengguna kendaraan untuk tertib berlalu lintas sebagai cerminan budaya bangsa. Stop pelanggaran, stop kecelakaan, keselamatan untuk kemanusiaan," tegasnya. Data tahun 2024 mencatat 1.229 kendaraan roda dua terlibat kecelakaan di Kulon Progo, sehingga kewaspadaan pengendara sangat penting, terutama di jalur nasional yang membentang dari Temon hingga Sentolo.
Jalur nasional ini, menurut AKP Priya, merupakan titik rawan kecelakaan karena karakteristik jalan yang lebar dan lurus, minim tanjakan dan turunan. Kondisi jalan ini dapat memicu pengendara untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan mengurangi konsentrasi, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Fokus Operasi di Jalur Rawan Kecelakaan
Kapolres Kulon Progo, AKBP Wilson Pasaribu, menjelaskan bahwa Operasi Keselamatan Progo 2025 akan berlangsung selama dua pekan. Operasi ini akan fokus pada penindakan pelanggaran lalu lintas, meliputi kelengkapan berkendara, kelengkapan dokumen kendaraan, dan perilaku pengendara. Selain itu, operasi juga akan difokuskan pada titik-titik rawan kecelakaan dengan fatalitas tinggi.
Beberapa jalur yang menjadi prioritas dalam operasi ini antara lain Jalan Nasional, Jalan Daendels, Jalan KRT Kertodiningrat di Kapanewon Pengasih, dan Jalan Tentara Pelajar di Wates. "Berdasarkan kajian dan analisa yang kami lakukan, jalan-jalan tersebut memiliki tingkat fatalitas tinggi jika terjadi kecelakaan," jelas AKBP Wilson. Tingginya angka pelanggaran lalu lintas di DIY, termasuk Kulon Progo, menjadi perhatian serius. AKBP Wilson menyebutkan bahwa tingkat pelanggaran lalu lintas mencapai hampir 60 persen dibandingkan jenis pelanggaran lainnya.
Langkah-langkah Pencegahan Kecelakaan
Operasi Keselamatan Progo 2025 tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga pada upaya pencegahan kecelakaan. Polres Kulon Progo akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas. Selain itu, akan dilakukan peningkatan patroli di jalur-jalur rawan kecelakaan untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan kecelakaan.
Dengan melibatkan 190 personel, Polres Kulon Progo berkomitmen untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan tertib selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Harapannya, Operasi Keselamatan Progo 2025 dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Kesimpulan
Operasi Keselamatan Progo 2025 merupakan langkah penting dari Polres Kulon Progo untuk menciptakan keamanan dan ketertiban berlalu lintas di wilayahnya. Dengan fokus pada penindakan dan pencegahan, diharapkan operasi ini dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.