Optimisme UMKM di Bulan Ramadhan: Untung Tetap Terjaga Meski Daya Beli Menurun
Meskipun daya beli masyarakat melemah, pelaku UMKM tetap optimistis mampu meningkatkan keuntungan di bulan Ramadhan tahun ini, berkat inovasi produk dan strategi pemasaran digital.

Jakarta, 25 Februari 2025 - Meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi 0,76 persen pada Januari 2025 yang mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tetap optimistis mampu meraih keuntungan selama bulan Ramadhan. Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan oleh platform komunitas UMKM, UKMINDONESIA.ID, yang melibatkan 4.500 responden.
Survei tersebut menunjukkan bahwa sekitar 71 persen responden atau 3.200 pelaku UMKM yakin dapat meningkatkan keuntungan mereka di bulan Ramadhan. Optimisme ini didasari oleh tren pemesanan ulang (repeat order) yang cukup baik dari pelanggan. Para pelaku UMKM juga aktif berinovasi dengan produk-produk yang sesuai kebutuhan konsumen dan gencar melakukan promosi di platform digital.
Salah satu pendiri dan penasihat UKMINDONESIA.ID, Dewi Meisari Haryanti, menjelaskan, "Kami bikin polling dan (pelaku UMKM) masih optimis profit masih bisa ditingkatkan atau minimal bertahan gitu. Itu paling gede hasil polling-nya." Ia menambahkan bahwa banyak pelaku UMKM yang mencoba strategi pemasaran digital seperti Click to WhatsApp Ads (CTWA) untuk meningkatkan penjualan.
Strategi UMKM Hadapi Penurunan Daya Beli
Menurunnya daya beli masyarakat, yang ditandai dengan deflasi dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terus menurun sejak pertengahan 2024, menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM. Ekonom dan pengamat kebijakan publik dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menjelaskan bahwa deflasi Januari 2025, yang disebabkan oleh diskon tarif listrik, merupakan indikasi melemahnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat.
Meskipun demikian, para pelaku UMKM telah berupaya untuk beradaptasi. Inovasi produk menjadi kunci utama. Mereka menciptakan produk-produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat saat ini. Selain itu, strategi pemasaran digital juga dimaksimalkan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Penggunaan platform digital seperti media sosial dan marketplace menjadi strategi utama. Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia, para pelaku UMKM dapat menjangkau target pasar yang lebih spesifik dan efisien dalam hal biaya promosi. Hal ini membantu mereka tetap bersaing meskipun daya beli masyarakat sedang menurun.
Inovasi dan Pemasaran Digital: Kunci Sukses UMKM
Keberhasilan UMKM dalam menghadapi penurunan daya beli tidak terlepas dari kemampuan mereka beradaptasi dan berinovasi. Dengan menghadirkan produk-produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar, mereka mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan, daya tarik konsumen.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran sangat krusial. Platform digital memberikan akses yang lebih luas kepada konsumen, memungkinkan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih besar dan meningkatkan efisiensi pemasaran. Strategi ini terbukti efektif dalam membantu UMKM tetap bertahan dan meraih keuntungan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Dewi Meisari Haryanti menambahkan, "Mereka lihat dari repeat order-nya. Kalau dilihat dari tingkat repeat order-nya lumayan. Terus, mereka nyoba iklan, ada yang nyoba iklan CTWA (Click to WhatsApp Ads) juga. Itu ada beberapa." Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang tepat dan terukur sangat penting dalam meningkatkan penjualan.
Kesimpulannya, meskipun daya beli masyarakat mengalami penurunan, optimisme pelaku UMKM untuk meraih keuntungan di bulan Ramadhan tetap tinggi. Hal ini berkat inovasi produk, strategi pemasaran digital yang efektif, dan tren pemesanan ulang yang positif. Kemampuan beradaptasi dan memanfaatkan teknologi menjadi kunci keberhasilan mereka dalam menghadapi tantangan ekonomi.