Optimisme Wamendes: Kolaborasi Majukan Desa di Tengah Efisiensi Anggaran
Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) optimistis kolaborasi antar berbagai pihak dapat memajukan desa meskipun anggaran tahun 2025 mengalami efisiensi sebesar Rp1.034.396.000.000.
![Optimisme Wamendes: Kolaborasi Majukan Desa di Tengah Efisiensi Anggaran](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220222.043-optimisme-wamendes-kolaborasi-majukan-desa-di-tengah-efisiensi-anggaran-1.jpg)
Jakarta, 7 Februari 2024 - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, tetap optimistis bahwa keterbatasan anggaran akibat kebijakan efisiensi pemerintah tidak akan menghambat kemajuan desa. Kunci utamanya? Kolaborasi yang kuat dari seluruh elemen bangsa.
"Walaupun dengan anggaran yang sangat terbatas, dengan kolaborasi berbagai elemen bangsa, saya yakin desa akan semakin berdaya dan maju dengan lebih cepat," ujar Ariza di Jakarta, Jumat lalu.
Peran Kolaborasi dalam Pembangunan Desa
Kemendes PDT saat ini gencar memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak. Mereka menjalin kerja sama dengan kementerian/lembaga lain, akademisi, dunia usaha, komunitas, media, dan bahkan filantropi dari berbagai tokoh. Tujuannya satu: memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ariza, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, menekankan pentingnya penggabungan sumber daya dari berbagai sektor. Hal ini diyakini dapat membuat pembangunan desa lebih efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat. Dengan kolaborasi, keterbatasan anggaran dapat diatasi dan program pembangunan desa tetap berjalan optimal.
Kolaborasi Strategis Kemendes PDT
Kemendes PDT, di bawah kepemimpinan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, telah menunjukkan komitmen nyata dalam membangun kolaborasi. Salah satu contohnya adalah kerja sama dengan Kejaksaan dan Kepolisian untuk mengawasi pengelolaan dan penyaluran dana desa. Langkah ini memastikan dana desa tepat sasaran dan benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Kemendes PDT juga berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mewujudkan program "Satu Desa Satu TK". Program ini bertujuan untuk memastikan setiap desa memiliki akses pendidikan taman kanak-kanak, sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa-desa dapat ditingkatkan.
Mendes Yandri optimistis program ini akan menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi emas Indonesia. Dengan SDM yang berkualitas, diharapkan desa-desa dapat lebih maju dan berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa.
Efisiensi Anggaran dan Komitmen Pembangunan Desa
Meskipun terdapat pemangkasan anggaran Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal sebesar Rp1.034.396.000.000 untuk tahun 2025 sebagai bagian dari kebijakan efisiensi pemerintah, komitmen untuk memajukan desa tetap teguh. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI bersama sejumlah kementerian, termasuk Kemendes PDT, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/2).
Lasarus menyatakan, "APBN Tahun 2025 yang pernah kita sahkan sebesar Rp2.192.387.697.000 diefisiensi sebesar Rp1.034.396.000.000. Maka, APBN Tahun 2025 Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal setelah diefisiensi menjadi Rp1.157.991.697.000."
Meskipun ada pengurangan anggaran, pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong pembangunan desa melalui berbagai strategi dan kolaborasi yang efektif. Dengan demikian, diharapkan pembangunan desa tetap berjalan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Kesimpulan
Efisiensi anggaran tidak menghalangi komitmen pemerintah untuk memajukan desa. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam pembangunan desa. Dengan sinergi dan kerja sama yang solid, desa-desa di Indonesia diharapkan dapat semakin maju dan sejahtera.