Pabrik AC Daikin di Cikarang Diresmikan, Wamendag Harap Ekspor Indonesia Meningkat
Peresmian pabrik AC Daikin di Cikarang diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia, terutama pada tahun 2027 dengan target ekspor ke Filipina.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, meresmikan pabrik pendingin ruangan (AC) pertama PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (14/5/2025). Peresmian ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia, khususnya produk AC.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Wamendag Roro, dan para pejabat terkait. Dalam sambutannya, Wamendag Roro menyampaikan harapannya agar pabrik baru ini dapat menjadi momentum peningkatan investasi dan ekspor produk-produk Indonesia ke pasar internasional. Ia menekankan pentingnya kontribusi DIID dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.
Wamendag Roro juga menyampaikan target ekspor DIID ke Filipina pada tahun 2027. Hal ini menunjukkan optimisme pemerintah terhadap potensi ekspor produk AC Indonesia di pasar internasional. Selain itu, peningkatan ekspor ini juga diharapkan dapat meningkatkan devisa negara dan menciptakan lapangan kerja baru.
Target Ekspor dan Peningkatan TKDN
DIID diharapkan dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kegiatan ekspor Indonesia. Salah satu targetnya adalah ekspor ke Filipina pada tahun 2027. Wamendag Roro juga menekankan pentingnya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor.
"Saya harap juga Daikin bisa meningkatkan level TKDN, dengan begitu kita dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap impor," jelas Roro saat peresmian pabrik. Peningkatan TKDN ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri dan memperkuat industri dalam negeri.
Dengan peningkatan TKDN, Indonesia diharapkan dapat mengurangi defisit neraca perdagangan dan meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri di pasar internasional. Hal ini juga akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah berharap agar DIID dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain untuk meningkatkan ekspor dan TKDN, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Potensi Ekspor AC Indonesia
Indonesia saat ini menempati posisi ke-28 sebagai eksportir AC dunia dengan pangsa pasar 0,29 persen dan nilai ekspor mencapai 197,6 juta dolar AS pada tahun 2024. Meskipun pangsa pasar masih relatif kecil, ekspor AC Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 85,5 persen secara tahunan pada tahun 2024.
Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor AC Indonesia dengan pangsa 68,27 persen, diikuti oleh Vietnam (20,68 persen), Korea Selatan (6,38 persen), Malaysia (5,51 persen), dan Taiwan (2,73 persen). Data ini menunjukkan potensi pasar yang cukup besar untuk produk AC Indonesia di berbagai negara.
Dengan beroperasinya pabrik baru DIID, diharapkan ekspor AC Indonesia dapat terus meningkat dan mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan devisa negara dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah akan terus mendukung pengembangan industri AC di Indonesia melalui berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar global. Diharapkan dengan adanya dukungan pemerintah dan komitmen dari perusahaan swasta, ekspor produk AC Indonesia akan semakin meningkat di masa mendatang.