Pakar Sarankan Siswa Diajari Cara Jaga Higienitas Makanan MBG
Prof. Tjandra Yoga Aditama menyarankan edukasi kebersihan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah masalah kesehatan selama Ramadhan.

Jakarta, 4 Maret 2025 (ANTARA) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama Ramadhan menimbulkan kekhawatiran akan kebersihan makanan yang dibawa pulang oleh siswa. Oleh karena itu, Prof. Tjandra Yoga Aditama, pakar kesehatan, menyarankan agar peserta didik diberikan edukasi tentang bagaimana menjaga higienitas makanan MBG agar terhindar dari risiko kesehatan. Hal ini disampaikannya melalui wawancara di Jakarta pada Selasa.
Pertimbangan utama muncul karena makanan yang dibawa pulang, jika tidak ditangani dengan baik, berpotensi menjadi tidak higienis dan menyebabkan keracunan. Kebijakan pemerintah yang mengizinkan siswa membawa pulang menu MBG untuk berbuka puasa selama Ramadhan, semakin menggarisbawahi pentingnya edukasi ini. Prof. Tjandra menekankan perlunya penjelasan detail kepada anak-anak tentang cara menyimpan dan mengolah makanan agar tetap aman dikonsumsi.
Selain edukasi bagi siswa, Prof. Tjandra juga menyoroti peran penting pihak penyedia MBG. Mereka perlu memastikan pemilihan bahan baku yang segar dan menerapkan teknik memasak yang menghasilkan makanan tahan lama, misalnya dengan cara menggoreng atau memanggang. Penyimpanan makanan yang tepat juga menjadi kunci utama dalam menjaga higienitas.
Menjaga Higienitas Makanan MBG: Edukasi dan Praktik
Edukasi tentang menjaga kebersihan makanan merupakan hal krusial. Anak-anak perlu diajarkan bagaimana cara menyimpan makanan dengan benar agar terhindar dari kontaminasi bakteri dan tetap aman dikonsumsi saat berbuka puasa. Petugas kantin sekolah juga dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi ini.
Tidak hanya edukasi, praktik menjaga kebersihan juga penting. Siswa perlu diajarkan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta memastikan wadah makanan dalam kondisi bersih. Membawa wadah makanan sendiri juga disarankan untuk mengurangi sampah dan memastikan kebersihan wadah.
Penyedia MBG juga memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan. Mereka harus memastikan bahan makanan yang digunakan segar dan berkualitas, serta proses pengolahan makanan dilakukan secara higienis. Pemilihan metode memasak yang tepat, seperti menggoreng atau memanggang, dapat memperpanjang masa simpan makanan.
Menu Ramadhan dan Distribusi MBG
Pemerintah, melalui Surat Edaran Bersama (SEB) 3 Menteri Nomor 2 Tahun 2025, menetapkan program MBG selama Ramadhan dengan menyesuaikan jadwal libur sekolah. Distribusi MBG dihentikan sementara selama libur sekolah, dari tanggal 27 Februari hingga 5 Maret, dan kembali berjalan pada tanggal 6 Maret.
SPPG atau dapur MBG menyediakan menu khusus Ramadhan, termasuk susu, telur rebus, biskuit, buah-buahan, dan kurma. Makanan dikemas dalam goodie bag dengan konsep zero waste, di mana siswa diharapkan membawa kembali wadah mereka untuk digunakan kembali. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan lingkungan.
Bagi siswa yang tidak berpuasa, MBG tetap diberikan, tetapi mereka akan mengonsumsi makanan di ruangan terpisah sebagai bentuk penghormatan kepada teman-teman mereka yang berpuasa. Langkah ini menunjukkan kepedulian dan toleransi di lingkungan sekolah.
Kesimpulannya, menjaga higienitas makanan MBG selama Ramadhan membutuhkan kerja sama antara siswa, sekolah, dan penyedia MBG. Edukasi yang tepat dan penerapan praktik kebersihan yang baik akan memastikan program MBG tetap memberikan manfaat kesehatan bagi siswa tanpa menimbulkan risiko kesehatan.