Pakar UGM: Konsumsi Daging Tingkatkan Stamina Puasa Ramadhan
Dosen Fapet UGM, Edi Suryanto, menyarankan konsumsi daging, susu, dan telur untuk menjaga stamina selama puasa Ramadhan karena kaya protein dan nutrisi.

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Edi Suryanto, menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi daging dan produk peternakan lainnya seperti susu dan telur guna menjaga stamina selama bulan puasa Ramadhan. Pernyataan ini disampaikan di Yogyakarta pada Sabtu, 8 Juli 2023. Penjelasannya didasarkan pada kandungan nutrisi penting dalam produk-produk tersebut yang bermanfaat bagi tubuh yang berpuasa.
Menurut Edi, protein yang terkandung dalam daging dan produk peternakan membantu memperlambat proses pencernaan, sehingga rasa kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Selain itu, daging juga merupakan sumber zat besi dan vitamin B12 yang lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dari sumber nabati. Konsumsi yang seimbang dan tepat sangat penting untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa protein berkualitas tinggi dalam daging, susu, dan telur berperan penting dalam memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, serta memberikan energi sepanjang hari. Oleh karena itu, konsumsi makanan ini sangat direkomendasikan untuk menjaga stamina selama menjalankan ibadah puasa.
Tips Konsumsi Daging Selama Puasa
Edi Suryanto memberikan beberapa tips mengonsumsi daging selama Ramadhan agar tetap sehat dan berstamina. Untuk sahur, disarankan memilih daging tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, atau daging sapi tanpa lemak. Telur dan olahan susu seperti yogurt atau keju juga direkomendasikan, namun dalam jumlah sedang. Cara memasak yang sehat seperti mengukus, merebus, atau memanggang disarankan untuk menghindari lemak berlebih.
Ia juga menyarankan untuk membatasi penggunaan garam dan bumbu-bumbu, serta mengonsumsi daging sekitar 50-100 gram saat sahur. Konsumsi ini sebaiknya dikombinasikan dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum, serta serat dari sayur dan buah. Makanan olahan seperti sosis dan nugget yang tinggi natrium serta daging berlemak dan gorengan sebaiknya dihindari karena dapat memperlambat pencernaan.
Untuk berbuka puasa, Edi menyarankan memulai dengan makanan ringan dan manis agar lambung tidak kaget. Setelah shalat Magrib, konsumsi makanan utama yang lebih seimbang, termasuk lauk berupa ikan, ayam, atau daging sapi tanpa lemak dalam jumlah sedang. Olahan protein nabati seperti tahu dan tempe juga dapat dikombinasikan. Agar lebih mudah dicerna, daging sebaiknya dikonsumsi bersama sayuran rebus atau sup. Porsi daging yang disarankan sekitar 100-150 gram, dilengkapi dengan sayur, karbohidrat kompleks, dan cukup minum.
Makanan berlemak tinggi seperti gulai atau rendang yang berlebihan, daging olahan dengan banyak vetsin atau pengawet, dan makan terlalu banyak harus dihindari agar pencernaan tidak terganggu. Dengan mengonsumsi makanan yang seimbang dan tepat, diharapkan stamina tubuh tetap terjaga selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Konsumsi Seimbang untuk Kesehatan Optimal
Penting untuk diingat bahwa mengonsumsi daging harus seimbang dengan makanan lain seperti sayur, buah, dan karbohidrat kompleks. Hal ini bertujuan untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Dengan demikian, manfaat konsumsi daging untuk menjaga stamina selama puasa dapat dioptimalkan. Kombinasi makanan yang tepat akan memberikan energi yang cukup dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, penting untuk memperhatikan cara memasak dan porsi makan. Memasak dengan cara yang sehat dan mengontrol porsi makan dapat membantu mencegah masalah pencernaan dan menjaga kesehatan tubuh selama bulan Ramadhan. Dengan mengikuti tips-tips yang telah diberikan, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih sehat dan berstamina.
Kesimpulannya, konsumsi daging, susu, dan telur yang seimbang dan tepat dapat membantu menjaga stamina selama puasa. Namun, penting untuk diingat bahwa pola makan yang sehat dan seimbang tetap menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan selama bulan Ramadhan.