Palmstep Inception: Wujudkan Sawit Berkelanjutan di Kalteng
Program Palmstep Inception, kolaborasi Agriterra dan Fortasbi, di Kalteng mendorong keberlanjutan sawit dan memberdayakan koperasi petani.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Program Palmstep Inception, sebuah kolaborasi antara Agriterra dan Fortasbi, diluncurkan di Kalimantan Tengah pada 7 Mei 2025. Program ini bertujuan untuk mewujudkan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Kalteng, dengan memberdayakan koperasi petani sawit. Hal ini penting karena sektor pertanian, termasuk perkebunan sawit, merupakan sumber mata pencaharian utama penduduk Kalteng. Program ini dijalankan dengan memfasilitasi koperasi petani untuk mendirikan pabrik CPO sendiri, sehingga petani memiliki kepastian harga dan pembeli.
Sri Widanarni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalimantan Tengah, menyatakan bahwa Palmstep Inception sangat strategis dalam mendukung terwujudnya kelapa sawit berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya program ini bagi Kalteng, mengingat jumlah koperasi yang aktif di bidang perkebunan cukup signifikan, yaitu 269 dari total 2.770 koperasi aktif di provinsi tersebut.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan tercipta ekosistem pengelolaan kelapa sawit yang lebih terstruktur dan berdampak langsung kepada pelaku usaha di tingkat akar rumput. Hal ini pada akhirnya diyakini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah, bahkan Indonesia secara keseluruhan. Program ini merupakan bagian dari program EU SWITCH: PALMSTEP yang akan berlangsung hingga 2030.
Membangun Ekosistem Sawit Berkelanjutan
Program PALMSTEP, yang berlangsung selama periode 2025-2030, fokus pada peningkatan keberlanjutan dan keterlacakan rantai nilai sawit rakyat. Salah satu strategi kunci adalah memfasilitasi pendirian pabrik Crude Palm Oil (CPO) milik koperasi petani. Dengan memiliki pabrik CPO sendiri, koperasi dapat menjamin harga dan pasar bagi hasil panen para anggotanya.
Koperasi Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ) menjadi salah satu koperasi yang mendapatkan manfaat utama dari program ini. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi koperasi-koperasi sawit lainnya di Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan anggotanya.
Inisiatif ini selaras dengan visi pemerintah untuk menciptakan industri sawit yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dengan memberdayakan koperasi, diharapkan petani sawit dapat meningkatkan posisi tawar mereka dalam rantai nilai.
Peran Koperasi dalam Keberlanjutan Sawit
Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi (Kemenkop), Panel Barus, menegaskan peran penting koperasi dalam membangun industri sawit yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berbasis pada kekuatan petani. Beliau menyatakan, "Petani tidak boleh terus berada di posisi lemah dalam rantai nilai. Koperasi adalah instrumen strategis untuk memperkuat posisi tawar dan memperluas akses pasar mereka."
Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya peran koperasi sebagai penggerak utama dalam menciptakan industri sawit yang lebih adil dan berkelanjutan. Dengan memperkuat koperasi, petani sawit dapat memperoleh akses yang lebih baik ke pasar dan mendapatkan harga yang lebih layak atas hasil panen mereka.
Program Palmstep Inception diharapkan dapat menjadi model keberhasilan dalam memberdayakan koperasi petani sawit dan menciptakan industri sawit yang lebih berkelanjutan di Indonesia. Dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Melalui program ini, diharapkan akan tercipta sistem yang lebih transparan dan akuntabel dalam rantai pasok sawit, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan melindungi lingkungan.
Secara keseluruhan, Palmstep Inception merupakan langkah strategis dalam menciptakan industri sawit yang berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia, dengan fokus pada pemberdayaan koperasi petani sawit.