PTPN IV Optimalkan Electrifying Agriculture, Dorong Produktivitas dan Ketahanan Pangan
PTPN IV PalmCo berkolaborasi dengan PLN dalam program Electrifying Agriculture untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit, pendapatan, dan ketahanan pangan nasional.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo, bekerja sama dengan PT PLN (Persero), telah berhasil mengoptimalkan program Electrifying Agriculture (EA). Program ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas kelapa sawit, pendapatan perusahaan, dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyatakan bahwa program ini sejalan dengan upaya peningkatan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi perusahaan, serta mempertimbangkan dampak lingkungan. Kerja sama ini diresmikan di Jakarta pada Selasa, 22 April.
Dalam lima tahun terakhir, PTPN IV PalmCo telah menerapkan berbagai strategi, terutama memanfaatkan digitalisasi untuk memperkuat operasional perusahaan. Dukungan kelistrikan yang andal menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Berbagai inovasi yang dihasilkan telah menjadi motor penggerak kemajuan perusahaan, menciptakan inovasi yang bernilai ekonomis. Salah satu contohnya adalah optimalisasi cangkang sawit di PTPN IV Regional III. Cangkang sawit yang sebelumnya digunakan sebagai bahan bakar boiler, kini diolah menjadi produk sampingan yang menghasilkan pendapatan tambahan hingga Rp8,3 miliar per tahun.
Program EA di PTPN IV PalmCo Regional III telah sukses memenuhi kebutuhan listrik di 12 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan 8.632 rumah karyawan. Jatmiko Santosa berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat dan dikembangkan untuk kemajuan bersama di masa depan. Program EA sendiri merupakan sebuah inovasi yang mengajak pelaku agrikultur beralih ke alat dan mesin produksi berbasis listrik, demi kemajuan dan modernisasi sektor pertanian.
Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi di Lima Pabrik Kelapa Sawit
Kerja sama antara PTPN IV PalmCo Regional III (yang beroperasi di Provinsi Riau) dan PLN ditandai dengan penyaluran 8,1 Megawatt listrik dari PLN untuk mengoptimalkan operasional lima pabrik kelapa sawit. Kelima pabrik tersebut adalah PKS Sei Rokan, PKS Tandun, dan PKS Terantam (masing-masing 1,73 MW), PKS Sei Intan (1,385 MW), serta PKS Lubuk Dalam (1,5 MW). Listrik andal dari PLN ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pabrik-pabrik tersebut secara signifikan.
Jatmiko Santosa menyatakan, "Alhamdulillah, melalui sinergitas dengan PLN, semakin memperkuat ikhtiar kita mewujudkan astacita ketahanan pangan melalui operasional yang didukung sistem kelistrikan yang andal." Hal ini menunjukkan komitmen PTPN IV dalam meningkatkan produktivitas dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau, Tonny Bellamy, menjelaskan bahwa program EA bertujuan untuk mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Program ini juga mendorong kegiatan usaha yang lebih ramah lingkungan. PLN optimistis kerja sama ini akan mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi bagi PTPN IV.
Dampak Positif Electrifying Agriculture
Program Electrifying Agriculture (EA) memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya bagi PTPN IV tetapi juga bagi sektor pertanian secara luas. Dengan penggunaan listrik yang andal, operasional pabrik kelapa sawit menjadi lebih efisien dan produktif. Hal ini berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan dan kontribusi yang lebih besar terhadap ketahanan pangan nasional. Selain itu, program ini juga mendorong praktik usaha yang lebih ramah lingkungan.
Sepanjang tahun 2024, total daya tersambung dalam Program EA dari PT PLN Persero mencapai 4.203,36 Mega Volt Ampere (MVA), dengan konsumsi listrik mencapai 6,17 Terawatt Hour (TWh). Angka ini menunjukkan skala besar program EA dan potensinya untuk mendorong transformasi sektor pertanian di Indonesia.
Keberhasilan program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perusahaan swasta dan BUMN dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan ketahanan pangan Indonesia. Model kerja sama ini dapat direplikasi di sektor pertanian lainnya untuk mendorong modernisasi dan peningkatan produktivitas.
Kolaborasi antara PTPN IV dan PLN dalam program Electrifying Agriculture ini membuktikan bahwa investasi dalam infrastruktur kelistrikan yang andal merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian. Dengan dukungan teknologi dan kerja sama yang kuat, Indonesia dapat terus meningkatkan ketahanan pangan dan daya saing di pasar global.