Pertagas Dorong Ekonomi Petani Kalimantan Timur Lewat Program Permata Borneo
Program Permata Borneo dari Pertagas berhasil tingkatkan produktivitas dan pendapatan petani di Kutai Timur, Kalimantan Timur, melalui inovasi pertanian ramah lingkungan dan pemanfaatan energi terbarukan.

Jakarta, 16 Mei 2024 - PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina (Persero), telah sukses meningkatkan kesejahteraan petani di Teluk Pandan, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Program Permata Borneo, inisiatif Pertagas, berhasil mendongkrak produktivitas dan pendapatan petani lokal melalui penerapan metode pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan energi terbarukan.
Program ini telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam jumlah panen. Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Gas, Imam Rismanto, menyatakan bahwa panen tanaman hortikultura meningkat dari 40 kali menjadi 60 kali setahun. Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil tani yang sangat berarti bagi para petani.
"Peningkatan ini memberikan dampak langsung pada peningkatan ekonomi petani lokal," ujar Imam dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat lalu. "Program Permata Borneo menjadi contoh nyata keberhasilan pemberdayaan pertanian berbasis kolaborasi lintas sektor." Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan dan Kunjungan Pemkab Kutai Timur
Pada Rabu, 14 Mei 2024, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melakukan kunjungan ke Program Pemberdayaan Pertanian Marta Tani Mandiri di Desa Martadinata, Teluk Pandan. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi implementasi program pertanian yang dijalankan Kelompok Tani Buntu Batu, di bawah bimbingan PT Pertamina Gas OKA.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur, Diah Ratnaringrum, memberikan apresiasi positif atas dampak program ini bagi petani lokal. Salah satu poin penting yang disoroti adalah pemanfaatan teknologi solar panel dalam mendukung kegiatan pertanian. Sistem ini menyediakan energi bersih dan berkelanjutan untuk irigasi, penerangan, dan kebutuhan listrik kelompok tani.
Lebih lanjut, energi dari solar panel juga digunakan untuk mengoperasikan sistem pemupukan otomatis yang terintegrasi dengan alat Pispa, memanfaatkan sistem Venturi Injektor dari PT Pertamina Gas OKA. "Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengucapkan banyak terima kasih kepada Pertamina Gas atas kepedulian terhadap petani," ujar Diah, menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi Pertagas.
Rombongan juga meninjau lahan pertanian seluas lima hektare yang dikelola Kelompok Tani Buntu Batu. Lahan tersebut ditanami berbagai komoditas hortikultura, seperti tomat, terong, kacang hijau, dan daun bawang. Hasil panen mencapai 4,8 ton selama periode tanam.
Inovasi Pertanian Berkelanjutan dan Penghematan Pupuk
Metode pertanian berkelanjutan yang diterapkan telah memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Salah satu keberhasilannya adalah penggunaan produk pertanian mandiri buatan petani Kelompok Tani Buntu Batu, yang mampu menghemat hingga 70 persen penggunaan pupuk kimia.
Program Permata Borneo merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat Pertagas yang bertujuan untuk memberikan dampak positif berkelanjutan. Program ini fokus pada inovasi pertanian ramah lingkungan, mendukung swasembada pangan, dan penggunaan energi bersih. Pertagas berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan mendukung peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia.
Keberhasilan program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara perusahaan swasta dan pemerintah daerah dapat menghasilkan dampak nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para petani. Implementasi teknologi ramah lingkungan juga memberikan kontribusi penting bagi keberlanjutan pertanian dan lingkungan hidup.