Pameran Nasional Bonsai dan Suiseki Samarinda 2025: Ratusan Karya Seni Dipamerkan
Pameran Nasional Bonsai dan Suiseki di Samarinda menampilkan ratusan bonsai dan batu suiseki dari seluruh Indonesia, menyoroti nilai seni dan ekonomi tinggi dari kedua karya tersebut.
Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi tuan rumah Pameran Nasional Bonsai dan Suiseki Cabang Samarinda 2025 di Taman Bebaya Tepian Mahakam. Acara yang berlangsung pada 2 Februari 2025 ini menampilkan ratusan bonsai dan batu suiseki dari para kolektor seluruh Indonesia, sebuah perhelatan yang menyoroti keindahan dan nilai ekonomi tinggi dari seni tradisional ini.
Nilai Seni dan Ekonomi Bonsai
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, menekankan pentingnya bonsai tidak hanya sebagai hobi, tetapi juga sebagai karya seni dengan potensi ekonomi yang besar. "Bonsai adalah karya yang menjanjikan. Selain memiliki nilai estetika dan cita rasa seni yang tinggi, bonsai juga memiliki potensi ekonomi besar bagi para perajin," kata Rusmadi. Beliau menambahkan bahwa keindahan dan kepuasan yang dihadirkan bonsai menjadi daya tarik utama bagi semakin banyak penggemar.
Lebih lanjut, Rusmadi menjelaskan tentang suiseki, batu alam kecil yang terbentuk secara alami dan memiliki nilai seni tinggi. "Kata suiseki berasal dari bahasa Jepang yang berarti 'batu air'," jelasnya. Suiseki, bagian dari seni tradisional Jepang, melibatkan proses pengumpulan, persiapan, dan apresiasi batu yang sering kali menggambarkan pemandangan alam seperti gunung atau air terjun.
Pameran yang Meriah
Ketua panitia, Apriyono, menjelaskan bahwa pameran ini berhasil mengumpulkan para pencinta bonsai dari berbagai daerah di Indonesia. Tercatat ada 393 pohon bonsai dan 142 batu suiseki yang dipamerkan, berasal dari peserta yang datang dari Tangerang Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan, dan berbagai wilayah di Jawa. Kompetisi ini menghadirkan sembilan juri nasional untuk kategori bonsai dan tiga juri nasional untuk kategori suiseki, yang akan menilai karya-karya terbaik untuk menentukan pemenang dan penghargaan Best in Show.
Apriyono juga menyampaikan bahwa pameran ini terselenggara berkat dukungan penuh dari komunitas pencinta bonsai dan beberapa sponsor. Ia berharap Pemerintah Kota Samarinda akan terus memberikan perhatian dan apresiasi terhadap acara serupa di masa mendatang. Para penggemar bonsai di Samarinda sendiri menegaskan komitmen mereka dalam mendukung program pembangunan Kota Samarinda sebagai Kota Peradaban, dengan terus berkarya, mengedukasi, dan mengenalkan seni bonsai kepada masyarakat.
Bonsai: Lebih dari Sekadar Hobi
Pameran ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi wadah bagi para penggemar bonsai untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Kehadiran ratusan bonsai dan suiseki yang beragam menunjukkan kekayaan dan keindahan seni tradisional ini. Acara ini juga menjadi bukti nyata potensi ekonomi yang dimiliki bonsai dan suiseki, yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Keberhasilan pameran ini juga menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap seni bonsai dan suiseki. Hal ini diharapkan dapat mendorong perkembangan seni bonsai dan suiseki di Indonesia, serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional yang kaya akan nilai estetika dan ekonomi.
Dengan dukungan pemerintah dan komunitas, diharapkan pameran seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang di masa depan, sehingga seni bonsai dan suiseki dapat terus lestari dan dikenal lebih luas oleh masyarakat Indonesia.
Sukses Pameran dan Harapan Masa Depan
Secara keseluruhan, Pameran Nasional Bonsai dan Suiseki Cabang Samarinda 2025 telah sukses menampilkan keindahan dan nilai seni dari bonsai dan suiseki. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan pameran serupa di daerah lain dan mendorong perkembangan seni bonsai dan suiseki di Indonesia. Dukungan dari pemerintah dan komunitas sangat penting untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan seni tradisional yang bernilai tinggi ini.