PANRB Dukung Penuh Kementerian Transmigrasi Wujudkan Kawasan Ekonomi Terpadu
Kementerian PANRB memberikan dukungan penuh terhadap Kementerian Transmigrasi untuk menciptakan ekosistem ekonomi terintegrasi di kawasan transmigrasi guna mendorong pertumbuhan wilayah dan pemerataan pembangunan.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Kementerian Transmigrasi dalam membangun ekosistem ekonomi baru yang terintegrasi di kawasan transmigrasi. Hal ini diungkapkan Menteri PANRB, Rini Widyantini, di Jakarta pada Sabtu, 17 Mei 2024. Langkah ini merupakan bagian dari program prioritas nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Menteri PANRB menjelaskan bahwa kolaborasi antar kementerian dan lembaga sangat penting untuk mempercepat proses ini. "Kementerian PANRB akan berkolaborasi untuk memetakan kementerian dan lembaga apa saja yang harus ikut agar terakselerasi. Tanggung jawab tersebut juga akan dimasukkan ke dalam indikator kinerja instansi terkait. Ini adalah prioritas Bapak Presiden," kata Menteri Rini Widyantini saat menerima audiensi Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman.
Audiensi tersebut, yang berlangsung pada 16 Mei 2024 di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, menandai komitmen kuat kedua kementerian untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi pembangunan ekonomi yang merata. Menteri Iftitah Sulaiman menambahkan bahwa fokus utama Kementerian Transmigrasi adalah membantu daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) rendah agar menjadi lebih produktif melalui pengembangan aktivitas ekonomi lokal.
Penguatan Kelembagaan dan Kolaborasi Antar Kementerian
Pembentukan Kementerian Transmigrasi merupakan hasil restrukturisasi kabinet yang bertujuan memperkuat fungsi dan fokus pembangunan berbasis wilayah. Proses kelembagaan kementerian baru ini diarahkan untuk lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat serta potensi ekonomi lokal di kawasan transmigrasi. Kementerian PANRB berkomitmen untuk mendesain tata kelola lintas instansi agar program pengembangan kawasan transmigrasi berjalan optimal.
Ke depannya, desain tersebut akan dituangkan dalam bentuk Instruksi Presiden (Inpres), termasuk pemetaan proses bisnis dengan penetapan tugas antar instansi. "Nanti akan dibuatkan proses bisnis lintas kementerian lewat Inpres tersebut. Tapi yang paling penting, kinerjanya harus selaras. Jangan sampai kebijakan strategis tidak berdampak nyata," tegas Menteri Rini.
Wakil Menteri PANRB, Purwadi Arianto, menambahkan bahwa pendekatan kolaboratif ini akan memperkuat sinergi kompetensi SDM, meningkatkan efisiensi biaya, dan memungkinkan pembagian risiko secara kolektif. Namun, ia juga menekankan pentingnya mitigasi terhadap potensi konflik kepentingan dan kompleksitas manajemen. "Prinsipnya, bersama-sama mencapai tujuan yang lebih besar. Tapi memang perlu ada antisipasi dan manajemen risiko agar tetap berjalan optimal," ujar Wamen Purwadi.
Mitigasi Risiko dan Sasaran Pembangunan Berkelanjutan
Dengan pendekatan kolaboratif dan gotong royong lintas kementerian, penguatan kelembagaan Kementerian Transmigrasi diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan wilayah yang adil, mandiri, dan berkelanjutan. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia. Dukungan penuh dari Kementerian PANRB menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menghasilkan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran negara. Dengan mengurangi duplikasi dan tumpang tindih program, dana yang tersedia dapat digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Keberhasilan program ini akan diukur berdasarkan dampak nyata terhadap peningkatan ekonomi di kawasan transmigrasi, termasuk peningkatan PAD, pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Monitoring dan evaluasi secara berkala akan dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Secara keseluruhan, dukungan Kementerian PANRB terhadap Kementerian Transmigrasi menandai langkah penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi antar kementerian dan lembaga menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.