Pasutri Dosen Unair Raih Gelar Guru Besar Secara Bersamaan: Kisah Inspiratif di Baliknya
Pasangan dosen Unair, Prof. Hari Basuki dan Prof. Dwi Winarni, dikukuhkan sebagai guru besar secara bersamaan, sebuah pencapaian luar biasa yang penuh dinamika dan inspirasi.

Pasangan suami istri (pasutri) dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Hari Basuki Notobroto dan Prof. Dwi Winarni, berhasil mencapai puncak karier akademik mereka dengan dikukuhkan secara bersamaan sebagai guru besar pada Kamis, 24 April 2024. Prof. Hari Basuki dikukuhkan dalam Bidang Ilmu Biostatistika dan Manajemen Informasi Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), sementara Prof. Dwi Winarni dikukuhkan dalam Bidang Ilmu Histologi Hewan dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Pencapaian ini terjadi setelah melewati proses yang penuh dinamika, menunjukkan dedikasi dan kerja keras mereka selama bertahun-tahun di dunia pendidikan tinggi.
Pengukuhan ini menjadi momen bersejarah bagi keduanya, terlebih setelah melewati berbagai tantangan. Prof. Dwi Winarni mengungkapkan, "Dengan dramanya masing-masing. Tahun sebelumnya beliau lebih dulu diusulkan, tapi terkendala. Tahun berikutnya saya yang diusulkan, tapi saya juga mengalami masalah. Akhirnya, saat saya belum selesai, beliau kembali diusulkan dan ternyata SK kami turun bersamaan." Kisah mereka menginspirasi banyak orang, menunjukkan bahwa kerja keras dan dukungan pasangan dapat menghasilkan pencapaian luar biasa.
Meskipun dalam kehidupan sehari-hari mereka menjalani kehidupan rumah tangga secara sederhana, keduanya saling melengkapi dalam bidang akademik. Prof. Dwi Winarni bahkan mengaku sering bertanya kepada Prof. Hari Basuki, yang ahli di bidang statistik, untuk keperluan penelitiannya. Saling mendukung dan menyemangati satu sama lain menjadi faktor kunci keberhasilan mereka dalam meraih gelar guru besar secara bersamaan. "Di usia 60 tahun baru dikukuhkan sebagai guru besar, tentu ini menjadi momen yang sangat bermakna bagi kami berdua," ujar Prof. Dwi Winarni.
Riset Kolagen Teripang dan Optimalisasi Statistik Kesehatan
Penelitian Prof. Dwi Winarni, yang berjudul 'Peran Histologi Hewan dalam Eksplorasi Spesies Teripang Lokal Penghasil Kolagen', berfokus pada potensi kolagen dari teripang di Indonesia. Penelitian ini telah dimulai sejak lima tahun lalu dan memakan waktu sekitar 10 tahun untuk menyelesaikan seluruh proses akademik dan riset. Prof. Dwi menjelaskan kekayaan keanekaragaman hayati laut Indonesia yang sangat besar, dengan banyak spesies teripang yang belum teridentifikasi kandungan kolagennya.
Ia menekankan pentingnya eksplorasi lebih lanjut, terutama pada spesies teripang lokal yang populasinya masih aman. "Kandungan kolagen teripang sangat bervariasi, dengan persentase terhadap berat kering kecil mulai dari kurang dari 1 persen hingga 70 persen memungkinkan untuk eksplorasi lebih lanjut baik pada spesies komersial maupun pada spesies-spesies teripang lokal, terutama spesies-spesies yang jumlah populasinya di alam masih aman untuk kepentingan pemanfatannya," jelasnya. Penelitian ini juga memanfaatkan kemajuan teknologi digital imaging untuk meningkatkan kualitas identifikasi.
Sementara itu, Prof. Hari Basuki Notobroto melakukan penelitian berjudul 'Optimalisasi Statistik Rutin Sebagai Dasar Pengembangan Strategi Pencegahan Masalah Kesehatan Masyarakat'. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemanfaatan data statistik rutin di institusi pelayanan kesehatan untuk pengembangan strategi pencegahan masalah kesehatan. "Padahal data itu selalu tersedia dari kegiatan rutin, biayanya juga lebih rendah dibandingkan survei. Namun tantangannya adalah kualitas data yang belum memadai," tuturnya. Penelitian ini menekankan pentingnya kualitas data untuk pengambilan keputusan yang efektif dalam bidang kesehatan masyarakat.
Prof. Hari Basuki menambahkan bahwa tidak ada kiat khusus dalam mencapai jabatan guru besar. "Semua dijalani, tidak direncanakan, mengalir begitu saja," katanya. Ia mengaku menjabat sebagai lektor kepala selama lebih dari 20 tahun, lebih lama dari biasanya. "Mungkin karena kesibukan," ucapnya.
Dukungan dan Kerja Keras: Rahasia Sukses Bersama
Kesuksesan Prof. Hari Basuki dan Prof. Dwi Winarni dalam meraih gelar guru besar secara bersamaan tidak terlepas dari dukungan dan kerja keras mereka. Mereka saling mendukung dan menyemangati satu sama lain, sekaligus menunjukkan bagaimana kolaborasi dan kerja sama dapat menghasilkan pencapaian luar biasa. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi pasangan lain dan para akademisi untuk terus berjuang dan mencapai impian mereka.
Pencapaian ini juga menunjukkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di Unair. Kedua profesor ini telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia melalui penelitian dan pengajaran mereka. Semoga kisah inspiratif ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus berkarya dan berinovasi dalam bidang ilmu pengetahuan.