Unair Kukuhkan Enam Guru Besar Baru, Fokus pada Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga (Unair) mengukuhkan enam guru besar baru yang fokus pada riset dan inovasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, menekankan pentingnya dampak nyata bagi masyarakat luas.

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya baru saja menggelar sidang terbuka pengukuhan enam guru besar baru pada Kamis, 24 April. Acara penting ini dipimpin langsung oleh Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih. Pengukuhan ini bukan hanya seremoni belaka, melainkan momentum penting bagi Unair dalam meningkatkan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan riset.
Prof. Nasih dalam sambutannya menekankan peran krusial guru besar dalam memberikan solusi atas permasalahan masyarakat. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan sebagai wujud syukur, sebuah nilai yang sejalan dengan fokus penelitian para guru besar yang baru dikukuhkan, mayoritas berkutat di bidang peningkatan kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen Unair untuk menjadi garda terdepan dalam menciptakan solusi bagi permasalahan masyarakat melalui ilmu pengetahuan yang aplikatif.
Rektor Unair juga menyampaikan bahwa keberhasilan seorang guru besar tidak hanya diukur dari publikasi ilmiah, tetapi juga dari seberapa besar dampak positifnya bagi masyarakat. Ia mendorong agar hasil riset para guru besar dapat diwujudkan dalam bentuk inovasi produk yang aplikatif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat luas. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab besar yang diemban oleh para guru besar Unair.
Enam Guru Besar Baru Unair dan Fokus Risetnya
Keenam guru besar yang dikukuhkan tersebut berasal dari berbagai fakultas di Unair dan memiliki fokus riset yang beragam, namun tetap selaras dengan upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Berikut daftar lengkapnya:
- Prof. Dr. Lilis Sulistyorini, Ir., MKes: Guru Besar Ilmu Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan (Fakultas Kesehatan Masyarakat).
- Prof. Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., MKes: Guru Besar Ilmu Biostatistika dan Manajemen Informasi Kesehatan (Fakultas Kesehatan Masyarakat).
- Prof. Dr. Prawati Nuraini, drg., MKes., SpKGA., SubSpKKA(K): Guru Besar Ilmu Herbal dalam Kedokteran Gigi Anak (Fakultas Kedokteran Gigi).
- Prof. Dr. Esti Yunitasari, SKp., MKes: Guru Besar Ilmu Keperawatan Maternitas (Fakultas Keperawatan).
- Prof. Dr. Hj. Yuni Sufyanti Arief, SKp., MKes: Guru Besar Ilmu Keperawatan Anak (Fakultas Keperawatan).
- Prof. Dr. Dwi Winarni, MSi: Guru Besar Ilmu Histologi Hewan (Fakultas Sains dan Teknologi).
Riset mereka menawarkan berbagai alternatif solusi, mulai dari manfaat jahe merah dan teripang bagi kesehatan, pentingnya gizi seimbang, pencegahan kematian ibu hamil, hingga pendekatan holistik dalam perawatan pasien. Semua ini menunjukkan komitmen Unair dalam menghasilkan riset yang berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Prof. Nasih juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan karier para guru besar baru. Ia menekankan bahwa keberhasilan mereka merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk rekan sejawat, kolega, keluarga, dan banyak pihak lainnya. Pengukuhan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sivitas akademika Unair untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dengan pengukuhan enam guru besar baru ini, Unair semakin memperkuat komitmennya dalam menghasilkan riset-riset inovatif dan aplikatif yang berdampak langsung pada masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Unair untuk menjadi universitas kelas dunia yang berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara.