USU Tambah Enam Guru Besar, Dorong Kemajuan Perguruan Tinggi
Universitas Sumatera Utara (USU) menambah enam guru besar baru dari berbagai bidang ilmu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di universitas tersebut.

Universitas Sumatera Utara (USU) mengumumkan penambahan enam guru besar baru dari berbagai disiplin ilmu pada tanggal 25 Januari. Penambahan ini diharapkan mampu mendorong kemajuan perguruan tinggi tertua di Sumatera tersebut. Keenam guru besar tersebut berasal dari beragam fakultas, menandakan komitmen USU dalam pengembangan berbagai bidang keilmuan.
Keenam profesor baru tersebut adalah Prof. Kerista Tarigan (Fakultas MIPA), Prof. Charloq Rosa Nababan (Fakultas Pertanian), Prof. Reni Asmara Ariga (Fakultas Keperawatan), Prof. Khairunnisa (Fakultas Farmasi), Prof. Edy Ikhsan (Fakultas Hukum), dan Prof. Romi Fadillah Rahmat (Fakultas Ilmu Komunikasi dan Teknologi Informasi). Bergabungnya mereka menambah jumlah guru besar tetap di USU menjadi 52 orang hingga periode 2024-2025.
Rektor USU, Prof. Muryanto Amin, menekankan pentingnya para guru besar untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja mereka dalam menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Beliau juga berharap agar para guru besar mampu beradaptasi dengan perkembangan global yang sangat dinamis.
Menurut Rektor, penelitian yang dilakukan ke depan harus relevan dengan perkembangan dan dinamika global. Meskipun tugas Tri Dharma telah dijalankan, adaptasi terhadap perubahan tetap menjadi hal krusial. Hal ini menunjukkan bahwa USU mendorong riset yang inovatif dan responsif terhadap isu-isu terkini.
Prof. Edy Ikhsan, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I USU, menambahkan bahwa peran guru besar sangat penting dalam memajukan universitas, baik dari segi akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Jumlah guru besar yang cukup banyak diharapkan dapat berkontribusi besar bagi dunia pendidikan dan peradaban.
Prof. Edy Ikhsan sendiri berkontribusi pada penelitian tentang Tanah Adat Suku Melayu di Sumatera Utara. Riset yang telah dilakukannya selama 22 tahun terakhir ini mengungkap minimnya perhatian negara terhadap perlindungan tanah adat masyarakat Melayu. Temuan ini menjadi sorotan penting yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Dengan penambahan enam guru besar ini, USU menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Para profesor baru ini diharapkan mampu memimpin dan menginspirasi generasi penerus dalam berbagai bidang keilmuan mereka.