USU Kukuhkan Enam Guru Besar Baru, Dorong Pengembangan Ilmu Nasional
Universitas Sumatera Utara (USU) baru saja mengukuhkan enam guru besar dari berbagai fakultas, menandai komitmen USU dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan kontribusi akademisi bagi kemajuan bangsa.

Universitas Sumatera Utara (USU) kembali mencetak sejarah dengan mengukuhkan enam guru besar baru dari berbagai disiplin ilmu. Pengukuhan yang berlangsung di Medan pada 18 Februari 2025 ini melibatkan akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Vokasi. Kehadiran enam profesor baru ini menandai langkah signifikan USU dalam memperkuat ekosistem akademik dan mendorong pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Enam Profesor Baru USU
Keenam guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof. Dr. Dra. Mahriyuni dan Prof. Dr. Dwi Widayati dari Fakultas Ilmu Budaya; Prof. Dr. dr. Bintang Yinke Magdalena Sinaga, Prof. Dr. dr. Julandi Harahap, dan Prof. Dr. dr. Kamal Basri Siregar dari Fakultas Kedokteran; serta Prof. Dr. Drs. Open Darnius Sembiring dari Fakultas Vokasi. Pengukuhan ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa, menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa para akademisi ini dalam bidang masing-masing.
Momentum Penting bagi USU
Rektor USU, Prof. Muryanto Amin, menyatakan bahwa pengukuhan ini merupakan momentum penting bagi USU. "Pengukuhan ini merupakan bagian dari perjalanan panjang USU dalam membangun ekosistem akademik yang lebih kuat," katanya. Lebih lanjut, Rektor menjelaskan bahwa sejak tahun 2024, USU telah mengukuhkan 52 guru besar, dengan penambahan 18 guru besar baru di awal tahun 2025. Ini menunjukkan komitmen berkelanjutan USU dalam mengembangkan sumber daya manusia berkualitas tinggi.
Tantangan dan Peran Guru Besar
Rektor juga menekankan bahwa tantangan seorang akademisi tidak hanya berhenti pada pencapaian gelar profesor. "Tantangan terbesar bagi seorang akademisi bukan hanya mencapai posisi ini, tetapi juga menjaga konsistensi dalam pengajaran, penelitian, serta penyebarluasan ilmu pengetahuan untuk kemajuan peradaban," tegas Prof. Muryanto. Peran guru besar, menurutnya, meluas hingga ke masyarakat, memberikan wawasan dan solusi atas berbagai permasalahan.
Kolaborasi dan Kredibilitas Global
Prof. Muryanto juga menekankan pentingnya kolaborasi dan keterbukaan terhadap pengalaman di luar kampus. Para akademisi didorong untuk berinteraksi dengan dunia pemerintahan dan industri untuk memperluas wawasan dan aplikasi ilmu pengetahuan. "Menjadi seorang guru besar bukanlah pencapaian individu semata, melainkan hasil dari kolaborasi yang erat dengan banyak pihak," tambahnya. Senada dengan Rektor, Prof. Dr. Dra. Mahriyuni, salah satu guru besar yang dikukuhkan, menekankan pentingnya kontribusi dalam pengembangan ilmu dan peningkatan kredibilitas Indonesia di mata dunia melalui riset dan publikasi ilmiah. "Harapan saya, kita semua terus bersemangat dalam berkarya dan menulis artikel ilmiah, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Dengan begitu, kita dapat menunjukkan keunggulan akademik Indonesia di mata dunia," ujarnya.
Kesimpulan
Pengukuhan enam guru besar baru di USU merupakan bukti nyata komitmen universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia. Kehadiran para profesor baru ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi, inovasi, dan penyebaran ilmu pengetahuan yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Langkah ini juga menegaskan posisi USU sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia yang konsisten dalam mencetak akademisi berkualitas dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.