USU Kukuhkan Enam Guru Besar Baru, Dorong Reputasi Akademik Global
Universitas Sumatera Utara (USU) mengukuhkan enam guru besar baru dari FISIP dan Fakultas Pertanian, meningkatkan jumlah guru besar dan menegaskan komitmen pada riset dan pengabdian masyarakat.
Universitas Sumatera Utara (USU) kembali memperkuat jajaran akademisinya dengan pengukuhan enam guru besar baru. Pengukuhan ini berlangsung di Medan pada tanggal 11 Februari 2025, menambah deretan ahli di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) serta Fakultas Pertanian.
Enam Guru Besar Baru USU
Keenam guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof. Bengkel, Prof. Dewi Kurniawati, dan Prof. Heri Kusmanto dari FISIP, serta Prof. Diana Chalil, Prof. Lisa Mawarni, dan Prof. Satia Negara Lubis dari Fakultas Pertanian. Penambahan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya USU meningkatkan reputasi akademik, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Komitmen USU pada Riset dan Pengabdian Masyarakat
Rektor USU, Prof. Muryanto Amin, menyatakan bahwa pengukuhan ini sejalan dengan komitmen USU dalam menciptakan lingkungan akademik yang inovatif dan kolaboratif. Tujuannya adalah menghasilkan riset-riset berkualitas tinggi dan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak luas.
"Setiap guru besar yang dikukuhkan hari ini adalah cerminan dari kualitas akademik USU. Mereka tidak hanya menjadi pemikir dan peneliti, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan akademisi muda agar terus berkarya," ujar Rektor USU.
Peningkatan Jumlah Guru Besar USU
Dengan penambahan ini, jumlah guru besar USU semakin meningkat. Pada tahun 2024 saja, USU telah menambah 52 guru besar baru. Sejak Januari hingga 10 Februari 2025, USU telah mengukuhkan 12 guru besar baru, termasuk enam yang baru saja dikukuhkan. Angka ini menunjukkan konsistensi USU dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
"USU sangat mendukung para akademisi dalam pengembangan karier mereka di ranah keilmuan masing-masing," tambah Prof. Muryanto Amin.
Pentingnya Kolaborasi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
Rektor juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Beliau menjelaskan bahwa jabatan guru besar bukan hanya hasil kerja individu, melainkan juga kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghasilkan inovasi dan lulusan yang berkualitas.
Peran Strategis Pendidikan Tinggi dalam Menyelesaikan Permasalahan Global
Prof. Muryanto Amin menegaskan bahwa pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam memberikan solusi atas permasalahan global yang terus berkembang. Ketiga pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi harus saling berkaitan dan terintegrasi. Pendidikan harus relevan dengan kebutuhan global dan inklusif. Penelitian dan pengabdian masyarakat harus berbasis riset terapan untuk memecahkan masalah sosial.
Kesimpulan
Pengukuhan enam guru besar baru di USU menandai langkah maju dalam peningkatan kualitas akademik dan komitmen universitas terhadap riset, pengabdian masyarakat, dan penyelesaian permasalahan global. Penambahan ini menunjukkan dedikasi USU dalam mencetak akademisi berkualitas tinggi dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.