Paus Fransiskus Siapkan Surat Pengunduran Diri Sejak 2013
Paus Fransiskus telah menyiapkan surat pengunduran diri sejak tahun 2013 untuk berjaga-jaga jika kesehatannya memburuk, ungkap laporan terbaru.

Istanbul, 24 Februari 2024 - Sebuah laporan mengejutkan datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, telah mempersiapkan surat pengunduran diri sejak tahun 2013, tepat di tahun pertama masa jabatannya. Surat tersebut akan digunakan jika kondisi kesehatannya memburuk dan memaksanya untuk meninggalkan jabatannya. Informasi ini terungkap melalui wawancara Paus Fransiskus pada tahun 2022, yang kemudian dilaporkan oleh New York Post.
Dalam wawancara tersebut, Paus Fransiskus mengungkapkan, "Saya telah menandatangani surat pengunduran diri, saat Tarcisio Bertone menjadi Menteri Luar Negeri. Saya menandatanganinya dan mengatakan kepadanya: 'Jika ada halangan karena alasan medis atau apa pun, ini pengunduran diri saya.'" Surat tersebut diserahkan kepada Kardinal Tarcisio Bertone, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Vatikan, beberapa bulan setelah Paus Fransiskus terpilih pada Maret 2013.
Keputusan proaktif Paus Fransiskus ini menunjukkan perencanaan yang matang dan kesiapan menghadapi berbagai kemungkinan. Meskipun saat ini Paus masih menjalankan tugasnya, langkah antisipatif ini menunjukkan komitmen beliau terhadap kelancaran transisi kepemimpinan Gereja Katolik jika suatu saat diperlukan. Pernyataan ini tentu menimbulkan berbagai spekulasi dan kekhawatiran di kalangan umat Katolik di seluruh dunia.
Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus
Kabar mengenai kesehatan Paus Fransiskus memang telah menjadi perhatian publik. Baru-baru ini, Paus menjalani perawatan di rumah sakit di Roma. Meskipun Vatikan menyatakan bahwa kondisi kesehatan Paus Fransiskus masih 'kritis', mereka menambahkan bahwa masalah pernapasannya telah membaik. Pernyataan resmi Vatikan menjelaskan bahwa Paus telah menerima transfusi darah yang menunjukkan hasil positif dengan peningkatan kadar hemoglobin.
Meskipun trombositopenia (penurunan jumlah trombosit dalam darah) Paus tetap stabil, beberapa indikasi awal gagal ginjal telah terdeteksi. Namun, Vatikan memastikan bahwa kondisi ini sedang ditangani secara aktif oleh tim medis. Doa dan dukungan dari seluruh dunia terus mengalir untuk kesembuhan Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus sendiri telah menyampaikan rasa terima kasihnya atas doa dan dukungan yang diterimanya. Melalui akun X (sebelumnya Twitter), beliau menulis, "Saya baru-baru ini menerima banyak pesan kasih sayang, dan saya terutama tersentuh oleh surat-surat dan gambar-gambar dari anak-anak. Terima kasih atas kedekatan Anda, dan atas doa-doa penghiburan yang saya terima dari seluruh dunia!" Ungkapan terima kasih ini menunjukkan betapa besar dukungan publik yang dirasakan oleh Paus Fransiskus.
Tanggapan Publik dan Analisis
Pengungkapan rencana pengunduran diri Paus Fransiskus ini telah memicu berbagai reaksi dari masyarakat internasional. Banyak yang mengungkapkan kekhawatiran atas kondisi kesehatan Paus, sementara yang lain memuji langkah proaktif yang diambilnya untuk memastikan kelancaran transisi kepemimpinan Vatikan. Para ahli menilai bahwa langkah ini merupakan tindakan bijaksana yang menunjukkan komitmen Paus Fransiskus terhadap stabilitas dan kelangsungan Gereja Katolik.
Kejelasan informasi terkait kondisi kesehatan Paus sangat penting untuk menenangkan kekhawatiran publik. Transparansi dari Vatikan dalam memberikan informasi kesehatan Paus Fransiskus sangat diapresiasi, meskipun detail medis yang lebih rinci mungkin tidak diungkapkan demi privasi. Ke depan, publik akan tetap memantau perkembangan kesehatan Paus Fransiskus dan menunggu informasi lebih lanjut dari Vatikan.
Terlepas dari kondisi kesehatannya, Paus Fransiskus tetap menjadi figur penting dalam dunia internasional. Kepemimpinannya dan pengaruhnya terhadap Gereja Katolik serta perannya dalam isu-isu global tetap menjadi sorotan. Semoga Paus Fransiskus segera pulih dan dapat terus menjalankan tugasnya dengan baik.
Sumber: Anadolu