Pawai Ogoh-ogoh di Kupang: Penggerak Wisata Religi dan Ekonomi Lokal
Wali Kota Kupang, Christian Widodo, menyatakan pawai ogoh-ogoh sebagai daya tarik wisata religi dan peluang bagi UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Kupang.

Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dr. Christian Widodo, secara resmi menyatakan bahwa pawai ogoh-ogoh yang diselenggarakan menjelang Hari Raya Nyepi merupakan salah satu bentuk penggerak wisata religi sekaligus roda penggerak perekonomian lokal. Pawai yang meriah ini berlangsung di Jalan El Tari, Kupang, pada Jumat, 28 Maret 2024, dan dihadiri oleh ribuan warga dari berbagai latar belakang agama.
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Christian saat memberikan sambutan pembuka parade ogoh-ogoh. Ia menekankan pentingnya acara-acara keagamaan seperti ini sebagai bagian integral dari pengembangan wisata religi di Kota Kupang, yang secara langsung berdampak positif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Ini merupakan momen pertama bagi Wali Kota Christian dan Wakil Wali Kota Serena Francis untuk menghadiri upacara hari raya keagamaan di Kupang, menandakan komitmen pemerintah kota untuk mendukung kegiatan serupa di masa mendatang.
Lebih lanjut, Wali Kota Christian menjelaskan bahwa parade ogoh-ogoh tidak hanya menarik minat warga Kupang, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Kehadiran masyarakat yang beragam, baik anak-anak maupun orang dewasa dari berbagai latar belakang agama, menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pedagang yang menjajakan dagangannya di sekitar lokasi acara. Hal ini menunjukkan potensi besar pawai ogoh-ogoh sebagai event yang mampu menggerakkan roda perekonomian lokal.
Pawai Ogoh-ogoh: Pendorong Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
Wali Kota Christian Widodo berkomitmen untuk membuka lebih banyak kesempatan dan memperbanyak penyelenggaraan acara hari raya keagamaan di Kota Kupang. Langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata. Ia secara khusus menyatakan kesiapannya untuk mendukung rangkaian upacara umat Hindu di Kota Kupang, tidak hanya terbatas pada pawai ogoh-ogoh tahunan.
Harapannya, dalam setahun ke depan, Kota Kupang dapat menyelenggarakan tiga hingga empat acara hari raya keagamaan, termasuk perayaan Galungan dan Kuningan. Dengan demikian, potensi ekonomi kreatif dan pariwisata dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah kota untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Wali Kota juga mengajak umat Hindu dan keluarga etnis Bali untuk berkolaborasi dalam membangun Kota Kupang yang lebih baik dan maju selama lima tahun ke depan. Kerja sama dan sinergi antar warga menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan potensi wisata religi dan ekonomi kreatif di Kota Kupang.
Toleransi dan Silaturahmi
Wali Kota Christian merefleksikan momen pawai ogoh-ogoh sebagai ajang bagi warga kota untuk berkumpul dan mempererat silaturahmi. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa Kota Kupang merupakan rumah bagi semua warga, tanpa memandang latar belakang agama atau suku. Lebih dari itu, pawai ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini kepada anak-anak.
Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan dapat tercipta suasana yang harmonis dan penuh toleransi antar umat beragama di Kota Kupang. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah kota untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua warga.
Di akhir sambutannya, Wali Kota Christian mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi kepada umat Hindu dan berharap momen ini membawa kedamaian, refleksi diri, dan semangat baru dalam kehidupan bersama. Pawai ogoh-ogoh tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan toleransi di Kota Kupang.
Kesimpulan: Pawai ogoh-ogoh di Kupang terbukti mampu menjadi penggerak wisata religi dan ekonomi lokal, membuka peluang bagi UMKM dan mempererat tali silaturahmi antar warga. Keberhasilan acara ini menunjukkan potensi besar pengembangan wisata religi di Kota Kupang, yang perlu didukung oleh pemerintah dan masyarakat.