Pelajar Purwokerto Ciptakan Go-Kart & Inovasi Ramah Lingkungan
Lima siswa SMA Puhua School, Purwokerto, berhasil merakit mobil balap Go-Kart dan berbagai proyek ramah lingkungan lainnya dalam ajang Science and Business Fair 2025.
Lima pelajar kelas 11 dari Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua School) di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, mencuri perhatian dengan merakit mobil balap jenis Go-Kart. Karya inovatif mereka dipamerkan dalam Science and Business Fair 2025 di sekolah tersebut pada Jumat, 24 Januari 2025.
Go-Kart Buatan Pelajar
Kelima pelajar, Cleo, Nicolleta, Tiffany, Iris, dan Heidi, berhasil menyelesaikan proyek ambisius ini. Mereka mengumpulkan dana sebesar Rp6 juta dari hasil berjualan makanan online untuk membiayai pembuatan Go-Kart. Proses pembuatannya memadukan material efisien dengan prinsip fisika dan teknik dasar, memberikan mereka pengalaman berharga dalam mekanika kendaraan, desain, manajemen, dan kerja tim.
Lebih dari Sekadar Go-Kart
Kepala Sekolah Puhua Secondary (SMP-SMA), Arinta Dewi, menjelaskan bahwa Science and Business Fair 2025 bertujuan memacu siswa untuk berinovasi. Acara ini menjadi wadah bagi siswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan mereka dalam memecahkan masalah nyata, seperti lingkungan, energi terbarukan, pangan, dan ekonomi. Inovasi bukan sekadar teori abstrak, tetapi solusi konkret untuk permasalahan aktual.
Inovasi Ramah Lingkungan Lainnya
Selain Go-Kart, siswa lain juga menampilkan karya-karya inovatif. Empat siswa kelas 10, Pasha, Joseph Evander, Arya, dan Devano, membangun rumah mini bertenaga surya, menunjukkan potensi energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok siswa lainnya, Grace, Evelyn, Natalia, Christian Radja, Oliver Caren, dan Aldent, mengembangkan bioplastik dari kulit buah, menawarkan solusi ramah lingkungan untuk masalah sampah organik.
Apresiasi atas Inovasi Siswa
Penggunaan kulit pisang dan jeruk yang kaya selulosa, diolah dengan bahan alami seperti sodium alginate, kalsium klorida, gliserin dan minyak kelapa, menghasilkan bioplastik yang lentur dan ramah lingkungan, menggantikan plastik konvensional yang sulit terurai. Slamet, pengawas SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, mengapresiasi Science and Business Fair 2025 sebagai wujud nyata Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kesimpulan
Science and Business Fair 2025 di Puhua School berhasil menjadi platform bagi para siswa untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi mereka. Proyek-proyek seperti Go-Kart dan bioplastik dari kulit buah tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis siswa, tetapi juga kesadaran mereka terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya pendidikan yang menekankan pada praktik dan pemecahan masalah nyata.