Pelatihan Tajhiz Mayat: Siswa SMA Negeri 9 Banda Aceh Isi Ramadhan dengan Pengalaman Bermakna
Siswa SMA Negeri 9 Banda Aceh mengikuti pelatihan tajhiz mayat selama Ramadhan untuk memahami tata cara pengurusan jenazah dan meningkatkan kepedulian sosial.

Banda Aceh, 20 Maret 2025 (ANTARA) - Di bulan Ramadhan 1446 Hijriah ini, siswa SMA Negeri 9 Banda Aceh mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang tak biasa namun sarat makna: pelatihan tajhiz mayat. Kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tata cara pengurusan jenazah, sekaligus memberikan pengalaman praktik langsung kepada para siswa. Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pendidikan Ramadhan 2025 yang dirancang untuk memperkaya pemahaman keagamaan siswa.
Pelaksanaan pelatihan tajhiz mayat ini diinisiasi oleh pihak sekolah sebagai upaya untuk memberikan pembelajaran yang komprehensif. Bukan hanya teori yang didapatkan siswa, tetapi juga praktik langsung dalam mengurus jenazah sesuai tuntunan agama Islam. Dengan metode pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat memahami setiap langkah dan prosedur yang benar dalam prosesi pemakaman.
Menurut Plt Kepala SMA Negeri 9 Banda Aceh, Zulfikar, kegiatan ini memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekadar pembelajaran keagamaan. Ia berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kepedulian sosial para siswa, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makna kehidupan dan kematian. Lebih jauh lagi, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama siswa.
Mempelajari Tata Cara Pengurusan Jenazah
Dalam pelatihan ini, para siswa SMA Negeri 9 Banda Aceh secara aktif terlibat dalam setiap tahapan prosesi pengurusan jenazah. Mereka belajar tentang memandikan jenazah, mengafani, menshalati, hingga menguburkan. Proses pembelajaran yang melibatkan praktik langsung ini memungkinkan siswa untuk memahami secara detail setiap langkah yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan dan penghormatan.
Dengan adanya simulasi praktik, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga aktif berpartisipasi. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih mudah memahami dan mengingat setiap detail prosedur. Selain itu, praktik langsung juga membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Zulfikar menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang unggul dan berakhlak mulia. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan empati dan kepedulian terhadap sesama, khususnya dalam situasi duka cita. Pembelajaran yang mengintegrasikan aspek keagamaan dan sosial ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur.
Manfaat Pelatihan Tajhiz Mayat bagi Siswa
Manfaat dari pelatihan tajhiz mayat ini sangatlah beragam dan signifikan bagi para siswa. Tidak hanya memberikan pemahaman tentang ajaran Islam, tetapi juga melengkapi mereka dengan keterampilan yang sangat berguna bagi masyarakat. Kemampuan dalam mengurus jenazah merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam berbagai situasi, dan dengan pelatihan ini, siswa telah dipersiapkan untuk menghadapi situasi tersebut dengan penuh kesiapan.
Selain itu, pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial. Dengan memahami prosesi pemakaman secara langsung, siswa diharapkan mampu mengembangkan rasa simpati dan dukungan terhadap keluarga yang sedang berduka. Hal ini merupakan bagian penting dalam membangun karakter yang baik dan bertanggung jawab.
Lebih jauh lagi, pelatihan ini juga dapat mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama siswa. Dengan bekerja sama dalam kegiatan ini, siswa dapat saling belajar, saling membantu, dan saling mendukung. Hal ini akan menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat dan harmonis di antara mereka.
Kegiatan positif ini menunjukkan komitmen SMA Negeri 9 Banda Aceh dalam membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan pemahaman keagamaan yang mendalam. Semoga kegiatan serupa dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah-sekolah lain sebagai bagian dari pendidikan karakter yang holistik.
"Dengan mengikuti pelatihan ini, para siswa tidak hanya mempersiapkan diri untuk lebih memahami ajaran Islam, tetapi juga memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Zulfikar.