Pelayanan PDAM Gorontalo Diprotes Warga: Air Mati, Tagihan Melonjak!
Warga Gorontalo ramai-ramai mengeluhkan buruknya pelayanan PDAM Muara Tirta, air mati total, dan tagihan justru melonjak; pihak PDAM menyebut kerusakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) sebagai penyebabnya.

Warga Kota Gorontalo, Gorontalo, mengeluhkan buruknya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Muara Tirta. Keluhan tersebut meluas di media sosial, khususnya Facebook, dengan beragam tanggapan. Sejumlah warga mengalami krisis air bersih sejak 2 Februari 2024, menimbulkan protes dan pertanyaan mengenai kualitas layanan PDAM.
Salah satu warga, Sukma Pratama Djakatara, mengungkapkan kekecewaannya melalui unggahan Facebook. Ia menyatakan, "Sampai detik ini tidak ada air, mati total. Biasanya tengah malam ada, tapi sekarang setetes pun tidak ada." Sukma juga mempertanyakan disparitas distribusi air di lingkungannya, di mana hanya beberapa rumah yang mendapatkan aliran air di malam hari.
Lebih lanjut, Sukma menyoroti lonjakan tagihan air meskipun ia mengaku tidak menggunakan air sama sekali selama sebulan terakhir. Keluhan serupa disampaikan Siti Rahma dari Kelurahan Dembe Jaya. Ia mengungkapkan telah beberapa kali mengadukan masalah ini ke kantor PDAM, namun hanya mendapat jawaban agar menunggu perbaikan instalasi. Siti dan warga lainnya terpaksa mengangkut air dari kran induk karena debit air yang sangat minim. "Saat tiba pembayaran iuran, tarifnya malah melonjak," tulis Siti.
Kerusakan IPA dan Kenaikan Tarif
Asisten Manajer Pelayanan dan Pemasaran PDAM Muara Tirta Kota Gorontalo, Husain Mailili, menjelaskan bahwa banjir beberapa pekan lalu menyebabkan kerusakan pada salah satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kota Gorontalo. Perbaikan di IPA Kelurahan Botu, Kecamatan Dumbo Raya, telah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai pada 20 Februari 2025.
Kota Gorontalo memiliki lima IPA yang melayani 32.000 pelanggan, dengan 25.500 pelanggan aktif. Distribusi air ke Kecamatan Kota Timur, yang biasanya menggunakan IPA di Kecamatan Dumbo Raya, sementara dialihkan ke IPA di Kecamatan Kabila, sehingga mengurangi debit air di wilayah tersebut.
Terkait kenaikan tarif, Husain menjelaskan bahwa kenaikan tersebut telah berlaku sejak Juli 2024, namun disesuaikan dengan status pelanggan. Kenaikannya bervariasi: Rp1.000 per kubik untuk masyarakat rendah, Rp2.000 untuk menengah, dan Rp3.000 untuk masyarakat tinggi. "Masing-masing hanya naik Rp1.000, namun kebanyakan masyarakat kaget karena memiliki tunggakan. Pada saat mau membayar, tagihan sudah banyak. Tapi sebenarnya ini normal, hanya naik seribu rupiah per kubik," jelas Husain.
Penjelasan PDAM dan Harapan Warga
PDAM Muara Tirta meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan mengimbau agar tetap membayar iuran tepat waktu. Husain optimistis, "Insya Allah, dapat dipastikan pada tanggal 20 Februari 2025 atau sebelum Ramadhan 2025, pendistribusian air bersih di Kota Gorontalo normal kembali." Namun, janji tersebut masih harus dibuktikan dengan perbaikan layanan yang nyata dan responsif terhadap keluhan warga.
Permasalahan ini menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi yang efektif antara PDAM dan pelanggan. Kejelasan informasi mengenai perbaikan IPA dan mekanisme kenaikan tarif sangat krusial untuk mencegah kesalahpahaman dan meningkatkan kepercayaan publik. Diharapkan, PDAM Muara Tirta dapat segera menyelesaikan masalah ini dan meningkatkan kualitas pelayanannya agar sesuai dengan harapan masyarakat.