Pelni Manokwari Optimalkan Layanan Walau Kapal Penumpang Berkurang
PT Pelni Cabang Manokwari tetap optimalkan pelayanan transportasi laut meski hanya memiliki empat kapal penumpang untuk rute reguler, dengan penambahan kapal selama peak season.

PT Pelni Cabang Manokwari, Papua Barat, berupaya mengoptimalkan layanan transportasi laut meskipun jumlah kapal penumpang yang melayani rute reguler di wilayah tersebut berkurang. Kepala Pelni Cabang Manokwari, Yusuf, menjelaskan bahwa tahun ini hanya terdapat empat kapal penumpang, turun dibandingkan tahun 2024 yang memiliki enam kapal. Namun, Pelni berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan maksimal kepada penumpang, termasuk menambah dua kapal selama musim ramai seperti Lebaran.
Yusuf menambahkan bahwa empat kapal Pelni yang beroperasi di Manokwari adalah KM Dobonsolo, KM Sinabung, KM Dorolonda, dan KM Gunung Dempo. Keempat kapal ini bertipe 2.000, mampu mengangkut 2.000 penumpang sekali jalan, dan dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi laut di Kabupaten Manokwari. Setiap kapal bersandar empat kali di Pelabuhan Manokwari setiap bulan, sehingga totalnya ada 16 kedatangan kapal penumpang Pelni per bulan.
Strategi optimalisasi layanan ini penting mengingat peran vital transportasi laut bagi masyarakat Manokwari. Dengan keterbatasan jumlah kapal, Pelni berupaya memastikan ketersediaan layanan yang andal dan efisien, khususnya selama periode puncak permintaan.
Rute dan Jadwal Pelayaran Kapal Pelni di Manokwari
Keempat kapal Pelni melayani rute yang berbeda. Untuk rute ke arah timur, kapal-kapal tersebut melayani hingga Kabupaten Jayapura, Papua. Sedangkan untuk rute ke arah barat, KM Gunung Dempo dan KM Dobonsolo berlayar hingga Jakarta, sementara KM Sinabung dan KM Dorolonda hingga Surabaya. KM Gunung Dempo memiliki rute yang lebih cepat ke arah barat, hanya singgah di pelabuhan besar seperti Sorong, Makassar, Surabaya, dan Jakarta.
Pelni juga memanfaatkan Pelabuhan Sorong sebagai hub untuk melayani penumpang yang akan bepergian ke wilayah Papua bagian selatan. Penumpang yang menuju Fakfak, Kaimana, Mimika, atau Merauke dapat transit di Sorong. Jadwal pelayaran kapal-kapal tersebut dirancang agar terkoneksi dengan baik di Pelabuhan Sorong, memudahkan konektivitas antar wilayah.
Sistem ini dirancang untuk memastikan konektivitas antar daerah di Papua dan sekitarnya tetap terjaga, meskipun jumlah kapal yang beroperasi di Manokwari mengalami pengurangan. Dengan strategi yang tepat, Pelni berupaya meminimalisir dampak pengurangan jumlah kapal terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Optimalisasi Pelayanan di Tengah Keterbatasan
Meskipun menghadapi tantangan berupa pengurangan jumlah kapal, PT Pelni Cabang Manokwari berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini tercermin dari upaya untuk memaksimalkan kapasitas kapal yang ada dan memastikan konektivitas antar rute tetap terjaga. Strategi penggunaan Pelabuhan Sorong sebagai hub merupakan contoh nyata dari upaya adaptasi dan optimalisasi sumber daya yang dimiliki.
Dengan jadwal pelayaran yang teratur dan terintegrasi, Pelni berupaya untuk memberikan kepastian dan kemudahan bagi para penumpang. Komitmen ini menunjukkan dedikasi Pelni dalam melayani kebutuhan transportasi laut masyarakat di Papua Barat, bahkan di tengah keterbatasan jumlah kapal yang tersedia.
Ke depannya, Pelni akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja layanan untuk memastikan kepuasan penumpang. Responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan adaptasi terhadap dinamika operasional menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan transportasi laut yang optimal.
Dengan adanya penambahan kapal selama peak season, Pelni berupaya untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dan memastikan ketersediaan layanan yang memadai bagi seluruh penumpang. Hal ini menunjukkan komitmen Pelni untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
"Meski hanya empat kapal, tetap kita maksimalkan pelayanan kepada para penumpang. Saat peak season seperti mudik Lebaran 2025, kita beri penambahan dua kapal," ujar Yusuf.
Kesimpulan
PT Pelni Cabang Manokwari menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan transportasi laut yang optimal di tengah tantangan jumlah kapal yang terbatas. Strategi yang diterapkan, termasuk penggunaan Pelabuhan Sorong sebagai hub dan penambahan kapal selama musim ramai, menunjukkan upaya adaptasi dan optimalisasi sumber daya yang efektif. Hal ini menunjukkan dedikasi Pelni dalam melayani kebutuhan masyarakat di Papua Barat.