Peluang Ekspor RI di Tengah Perang Tarif AS-China: LPEI Ungkap Potensi Besar
Indonesia Eximbank melihat peluang ekspor yang signifikan di tengah perang dagang AS-China, terutama pada komoditas seperti minyak sawit dan produk rumah tangga ke pasar BRICS dan TPP.

Jakarta, 01 Mei 2025 - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki peluang besar untuk memperluas pasar ekspor meskipun tengah terjadi perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China. Hal ini disampaikan oleh Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist Indonesia Eximbank, Rini Satriani, dalam keterangan resminya di Jakarta.
Menurut Rini, tantangan global seperti perang dagang AS-China justru membuka peluang bagi eksportir Indonesia untuk memperluas pasar melalui kerja sama strategis seperti Trans-Pacific Partnership (TPP), BRICS, dan berbagai perjanjian perdagangan bebas (FTA) lainnya. Indonesia Eximbank memperkirakan potensi ekspor yang cukup besar di berbagai sektor, membuktikan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dan memanfaatkan situasi global yang dinamis.
Meskipun dampak perang tarif AS-China terhadap ekspor Indonesia bersifat langsung dan tidak langsung, Indonesia tetap optimistis menatap prospek ekspor jangka menengah dan panjang. Sekitar 10 persen ekspor Indonesia ke AS berpotensi terdampak langsung, sementara dampak tidak langsung akan dirasakan melalui persaingan yang ketat akibat pengalihan ekspor dan rantai pasok dari China ke negara lain, termasuk Indonesia.
Potensi Besar Komoditas Unggulan Indonesia
Rini Satriani memaparkan beberapa komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi perdagangan besar di negara-negara BRICS dan TPP. Minyak sawit dan turunannya misalnya, diperkirakan memiliki potensi perdagangan mencapai 9,8 juta dolar AS. Potensi serupa juga terlihat pada komoditas perikanan, khususnya ikan sarden (23 juta dolar AS), gula (5,4 juta dolar AS), dan produk rumah tangga seperti sampo (32,9 juta dolar AS).
Potensi ini menunjukkan peluang nyata bagi eksportir Indonesia untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas jangkauan pasar. Namun, Rini menekankan pentingnya inovasi, sikap proaktif, dan daya saing yang agresif bagi eksportir untuk dapat menangkap peluang tersebut.
Indonesia Eximbank, menurut Rini, berkomitmen untuk mendukung pelaku ekspor nasional tidak hanya melalui penyediaan fasilitas keuangan, tetapi juga layanan non-keuangan seperti penyediaan informasi pasar, identifikasi prospek buyer, analisis kondisi pasar tujuan, serta pendampingan berbasis keahlian.
Strategi Diversifikasi Pasar
Diversifikasi pasar menjadi strategi kunci yang perlu ditempuh Indonesia untuk memperluas akses ekspor. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kerja sama ekonomi seperti TPP, BRICS, dan peluang dari negara-negara mitra dagang strategis lainnya. Meskipun mengalihkan pasar ekspor tidak mudah, hal tersebut dapat dicapai jika eksportir mampu mengidentifikasi buyer yang kredibel dan memiliki akses pasar yang tepat.
Rini menambahkan, "Memang tidak mudah untuk mengalihkan pasar ekspor, namun hal ini dapat dicapai jika eksportir mampu mengidentifikasi buyer yang kredibel serta memiliki akses pasar yang tepat. Selama kualitas produk terus dijaga, maka loyalitas buyer akan tumbuh dan mendorong terjadinya repeat order secara berkelanjutan,"
Dengan menjaga kualitas produk, loyalitas pembeli akan meningkat dan mendorong pesanan berkelanjutan. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Kinerja Ekspor Indonesia: Pertumbuhan Positif di Tengah Tantangan
Ekspor Indonesia menunjukkan kinerja positif pada periode Januari hingga Maret 2025, tumbuh sebesar 6,9 persen secara kumulatif. Pertumbuhan ini didorong oleh komoditas utama seperti minyak kelapa sawit (CPO), besi dan baja, serta mesin dan perlengkapan elektrik.
Sekitar 60,5 persen dari total ekspor Indonesia pada periode tersebut tersebar di beberapa komoditas utama. China dan Amerika Serikat menjadi mitra dagang terbesar, menyumbang 33,9 persen dari total ekspor. Mitra dagang lain seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand juga menunjukkan pertumbuhan positif.
Indonesia juga berhasil mempertahankan ekspornya ke India, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Keberhasilan ini menunjukkan ketahanan dan daya saing ekspor Indonesia di tengah kondisi global yang menantang.
Dukungan Pemerintah dan Indonesia Eximbank
Pemerintah dan Indonesia Eximbank terus mendukung eksportir Indonesia melalui berbagai program. Salah satunya adalah Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan yang bertujuan menyediakan pembiayaan ekspor bagi pelaku usaha yang menargetkan negara-negara di kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah.
Dengan memanfaatkan peluang pasar baru dan kerja sama internasional, Indonesia optimistis dapat terus meningkatkan ekspor dan memperkuat posisinya di pasar global. Dukungan pemerintah dan lembaga terkait sangat penting untuk mendorong keberhasilan eksportir Indonesia.
Eksportir Indonesia didorong untuk lebih aktif menggali informasi dan memanfaatkan program yang disediakan pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait untuk meningkatkan diversifikasi produk dan pasar ekspor.