Pemeriksaan Hewan Kurban di Pasaman Barat: Dua Tahap untuk Jamin Kesehatan Daging Idul Adha
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menerapkan sistem pemeriksaan hewan kurban dua tahap, yaitu antemortem dan postmortem, untuk memastikan kesehatan dan kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat pada Idul Adha 1446 H.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, memastikan kesehatan hewan kurban Idul Adha 1446 H./2025 M. melalui pemeriksaan dua tahap yang ketat. Proses ini melibatkan Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat dan bertujuan untuk menjamin masyarakat mengonsumsi daging yang sehat dan berkualitas. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah potensi kontaminasi penyakit, meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku di daerah tersebut.
Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat, Afrizal, menjelaskan bahwa pemeriksaan pertama, yang disebut antemortem, dilakukan sebelum penyembelihan hewan kurban. Pemeriksaan ini meliputi pengamatan perilaku dan pemeriksaan fisik hewan, mencakup mata, gigi, telinga, dan bagian tubuh lainnya. Tujuannya memastikan hewan kurban layak dan memenuhi syarat syariat Islam. "Tujuan pemeriksaan antemortem agar daging dan jeroan yang akan dikonsumsi masyarakat adalah daging yang benar-benar sehat dan berkualitas," kata Afrizal.
Pemeriksaan antemortem dilakukan di tempat penampungan hewan kurban dan tempat pemasaran hewan kurban lainnya. Setelah penyembelihan, tahap kedua, yaitu pemeriksaan postmortem, dilakukan. Pemeriksaan postmortem ini fokus pada organ-organ dalam dan karkas hewan kurban. Hal ini memastikan kesehatan daging yang akan dikonsumsi masyarakat.
Pemeriksaan Antemortem dan Postmortem: Menjamin Kesehatan Hewan Kurban
Pemeriksaan antemortem, yang dilakukan sebelum penyembelihan, bertujuan untuk mendeteksi dini adanya penyakit atau kondisi yang tidak layak pada hewan kurban. Petugas memeriksa perilaku hewan, apakah menunjukkan tanda-tanda sakit atau lesu. Pemeriksaan fisik meliputi pengamatan kondisi mata, gigi, telinga, dan bagian tubuh lainnya untuk memastikan hewan dalam keadaan sehat. Hewan yang dinyatakan tidak sehat akan ditolak dan tidak diperbolehkan untuk disembelih.
Setelah hewan disembelih, pemeriksaan postmortem dilakukan untuk memeriksa organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru, limpa, hati, dan usus. Pemeriksaan juga dilakukan pada jaringan otot, limfoglandula, dan kuku. Pemeriksaan ini memastikan tidak adanya penyakit atau kerusakan pada organ-organ dalam yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Daging yang dinyatakan tidak layak konsumsi akan dimusnahkan sesuai prosedur.
Proses pemeriksaan ini melibatkan 18 petugas tenaga medis, terdiri dari tujuh dokter hewan dan 11 paramedis. Petugas tersebut tersebar di 11 kecamatan di Pasaman Barat. Peralatan pemeriksaan, termasuk hand coon (sarung tangan) dan perlengkapan lainnya, telah disiapkan secara lengkap untuk menunjang kelancaran pemeriksaan.
Kesigapan Pemerintah Pasaman Barat dalam Menjamin Keamanan Pangan
Langkah Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dalam melakukan pemeriksaan hewan kurban dua tahap menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menjamin keamanan pangan bagi masyarakat. Pemeriksaan yang teliti dan sistematis ini memastikan bahwa daging yang dikonsumsi masyarakat pada Idul Adha aman dan sehat. Hal ini juga menunjukkan upaya proaktif pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran penyakit melalui hewan kurban.
Dengan adanya pemeriksaan antemortem dan postmortem, masyarakat dapat merasa lebih tenang dan yakin mengonsumsi daging kurban. Proses ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan hewan kurban dan keamanan pangan. Upaya pencegahan penyakit melalui pemeriksaan hewan kurban ini sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Selain itu, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk tenaga medis yang terlatih dan peralatan pemeriksaan yang lengkap, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dengan adanya pemeriksaan hewan kurban yang dilakukan secara menyeluruh dan sistematis, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan aman dan nyaman, tanpa khawatir akan kesehatan daging yang dikonsumsi.