Pasaman Barat Perketat Pengawasan Hewan Ternak Jelang Idul Adha
Pemkab Pasaman Barat meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan ternak untuk mencegah penyakit dan memastikan hewan kurban sehat menjelang Idul Adha 1446 H.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, meningkatkan kewaspadaan menjelang Idul Adha 1446 Hijriah. Hal ini dilakukan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan yang memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak yang masuk ke wilayah tersebut. Pengawasan ketat ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya pada hewan kurban dan menjamin kesehatan hewan yang akan disembelih.
Menurut Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat, Afrizal, pengawasan difokuskan pada pemeriksaan kelengkapan surat legalitas dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) di pasar ternak. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipatif untuk mencegah masuknya hewan ternak yang tidak sehat dan berpotensi menularkan penyakit seperti antraks, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta Lumpy Skin Disease (LSD).
Afrizal menambahkan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus penyakit hewan berbahaya di Pasaman Barat. Namun, kewaspadaan tetap dijaga mengingat pergerakan hewan ternak menjelang Idul Adha cenderung meningkat. Data lalu lintas hewan ternak menunjukkan angka yang cukup signifikan, dengan 272 ekor sapi pada Januari, 174 ekor pada Februari, dan 200 ekor pada Maret 2024.
Pengawasan Ketat Cegah Penyakit Menular
Pemeriksaan kesehatan hewan ternak dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kesehatan hewan kurban. Hewan kurban yang diperiksa meliputi sapi, kerbau, kambing, dan domba. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit menular dan mencegah penyebarannya.
Afrizal menjelaskan bahwa sebagian besar hewan kurban di Pasaman Barat berasal dari peternak lokal. Sekitar 70 persen berasal dari peternak lokal Pasaman Barat, sementara sisanya dari daerah lain di Sumatera Barat, seperti Kabupaten Agam dan Solok. Hal ini menunjukkan ketersediaan hewan ternak lokal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Data statistik peternakan Pasaman Barat tahun 2023 menunjukkan populasi sapi potong sebanyak 21.253 ekor, sapi Brahman Cross 7 ekor, kerbau 1.066 ekor, kambing 14.522 ekor, dan domba 108 ekor. Jumlah ini menunjukkan potensi yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan daging, termasuk untuk keperluan kurban Idul Adha.
Antisipasi Idul Adha 1446 H
Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat telah menyiapkan tenaga medis untuk memeriksa kesehatan hewan kurban. Pemeriksaan kesehatan hewan kurban akan dilakukan dua atau tiga hari sebelum Idul Adha. Tim medis akan tersebar di 11 kecamatan untuk memastikan semua hewan kurban diperiksa.
Pada Idul Adha 1445 H, tercatat sebanyak 2.079 ekor sapi, 39 ekor kerbau, 222 ekor kambing, dan 2 ekor domba disembelih sebagai hewan kurban. Data untuk Idul Adha 1446 H masih dalam proses pendataan.
Dengan adanya pengawasan ketat dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, diharapkan Idul Adha 1446 H di Pasaman Barat dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat merayakannya dengan aman dan nyaman. Upaya ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan hewan dan masyarakat.
Peternak lokal di Pasaman Barat tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Parit Koto Balingka, Talamau, Kinali, dan Pasaman. Ketersediaan hewan ternak lokal ini menjadi salah satu faktor penting yang mendukung pemenuhan kebutuhan daging di daerah tersebut, termasuk untuk keperluan kurban Idul Adha. Pemerintah setempat terus berupaya mendukung para peternak lokal agar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas ternaknya.