Butuh 10 Ribu Hewan Kurban, Batam Pastikan Kesehatan Ternak Idul Adha
Kota Batam memperkirakan membutuhkan 10.000 hewan kurban untuk Idul Adha 1446 H, dengan pengawasan ketat terhadap kesehatan ternak demi keamanan konsumsi masyarakat.

Kota Batam, Kepulauan Riau, diperkirakan membutuhkan sekitar 10.000 ekor hewan kurban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Idul Adha 1446 Hijriah. Hal ini disampaikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam. Perkiraan tersebut terdiri dari 4.000 ekor sapi dan 6.000 ekor kambing. Informasi ini disampaikan Kepala DKPP Batam, Mardanis, pada Minggu, 27 April 2024.
Meskipun angka tersebut cukup signifikan, hingga saat ini tercatat sudah ada 2.490 ekor sapi dan 3.596 ekor kambing yang telah masuk ke Batam. Namun, mengingat kebutuhan yang masih tinggi, DKPP Batam terus melakukan pengawasan ketat terhadap pemasukan hewan kurban guna memastikan ketersediaan dan kesehatan ternak.
Ketiadaan industri peternakan di Batam menjadi alasan utama mengapa hewan kurban didatangkan dari daerah lain. Proses pemasukan hewan ini dilakukan oleh pelaku usaha di bawah pengawasan ketat DKPP Batam untuk menjamin kualitas dan kesehatan hewan yang akan disembelih.
Pengawasan Ketat demi Keamanan Konsumen
Demi menjamin kesehatan hewan kurban dan keamanan konsumen, DKPP Batam memberlakukan sejumlah aturan. Salah satunya adalah kewajiban bagi seluruh pelaku usaha untuk memiliki akun pada aplikasi lalulintas.isikhnas.pertanian.go.id. Melalui platform ini, pelaku usaha mengajukan izin pemasukan hewan kurban disertai bukti vaksinasi dan hasil uji laboratorium.
Hewan kurban yang diizinkan masuk wajib telah divaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dosis kedua. Selain itu, hewan juga harus menjalani uji LSD (Lumpy Skin Disease), brucellosis, anthraks, dan jembrana (khusus sapi Bali). Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban dilakukan sepuluh hari sebelum Idul Adha dan melibatkan asosiasi dokter hewan Batam. Meskipun biasanya hasil laboratorium dari daerah asal hewan sudah cukup, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan jika ditemukan gejala penyakit di lapangan. Kepala DKPP Batam menyatakan bahwa hingga saat ini, semua hewan yang masuk dalam tahun-tahun sebelumnya dinyatakan sehat.
Langkah Antisipasi dan Jaminan Kesehatan
Dengan pengawasan yang ketat dan prosedur pemeriksaan kesehatan yang komprehensif, DKPP Batam berupaya memastikan bahwa hewan kurban yang tersedia di Batam benar-benar sehat dan aman dikonsumsi. Hal ini penting untuk mencegah potensi penyebaran penyakit dan melindungi kesehatan masyarakat.
Aplikasi lalulintas.isikhnas.pertanian.go.id berperan penting dalam proses pengawasan ini, memudahkan pelacakan dan verifikasi data hewan kurban yang masuk ke Batam. Sistem ini juga membantu mempercepat proses izin dan memastikan transparansi dalam pemasukan hewan kurban.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh DKPP Batam ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan ketersediaan hewan kurban yang aman dan berkualitas untuk perayaan Idul Adha.
Dengan pengawasan yang ketat ini, diharapkan masyarakat Batam dapat merayakan Idul Adha dengan tenang dan aman, tanpa khawatir akan kesehatan hewan kurban yang akan mereka konsumsi. DKPP Batam berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan memastikan ketersediaan hewan kurban yang cukup dan sehat.