Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
D
Reporter
  • Didik Kusbiantoro
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Wacana Pemulangan Hambali dari Guantanamo: Pemerintah Indonesia Bersiap Bernegosiasi
Wacana Pemulangan Hambali dari Guantanamo: Pemerintah Indonesia Bersiap Bernegosiasi

Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan pemulangan Hambali, terduga teroris pelaku Bom Bali 2002, dari penjara Guantanamo, memicu diskusi hukum dan diplomasi internasional.

Terorisme
Urgensi Pemulangan Hambali: Pertimbangan HAM Jadi Fokus Utama
Urgensi Pemulangan Hambali: Pertimbangan HAM Jadi Fokus Utama

Menteri Imigrasi Agus Andrianto menyatakan pertimbangan HAM menjadi alasan utama wacana pemulangan Hambali dari Guantanamo, meskipun keputusan final masih dalam pembahasan.

Indonesia
Yusril Pastikan Hambali Tetap WNI, Meski Pernah Gunakan Banyak Paspor
Yusril Pastikan Hambali Tetap WNI, Meski Pernah Gunakan Banyak Paspor

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Imigrasi, Yusril Ihza Mahendra, memastikan Encer Nurjaman alias Hambali, mantan tokoh JI yang ditahan di Guantanamo, tetap berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), meskipun ia diketahui menggunakan banyak paspor.

WNI
Menko Yusril: Pemulangan Reynhard dan Hambali Bukan Prioritas Utama
Menko Yusril: Pemulangan Reynhard dan Hambali Bukan Prioritas Utama

Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, menegaskan bahwa pemulangan Reynhard Sinaga dan Hambali saat ini bukan prioritas utama pemerintah, meskipun pemerintah tetap bertanggung jawab atas WNI di luar negeri.

Sumber Antara
Pemerintah Prioritaskan Repatriasi WNI Terpidana di Luar Negeri
Pemerintah Prioritaskan Repatriasi WNI Terpidana di Luar Negeri

Kementerian Koordinator Bidang Hukum dan HAM menekankan fokus pemerintah pada pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipenjara di luar negeri, terutama mereka yang menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup.

#planetantara