Pemerintah Raup Rp30 Triliun dari Lelang SUN, Tertinggi dari Seri FR0103
Pemerintah berhasil memperoleh dana Rp30 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada 18 Februari 2025, dengan penawaran total mencapai Rp84 triliun.

Jakarta, 18 Februari 2025 - Dalam sebuah perkembangan ekonomi signifikan, pemerintah Indonesia berhasil menyerap dana segar sebesar Rp30 triliun melalui lelang Surat Utang Negara (SUN). Lelang yang diselenggarakan pada tanggal 18 Februari 2025 ini mencatatkan total penawaran yang sangat tinggi, mencapai angka fantastis Rp84 triliun.
Lelang SUN: Rincian Penyerapan Dana
Dari delapan seri SUN yang ditawarkan dalam lelang tersebut, pemerintah memutuskan untuk hanya menyerap dana dari tujuh seri. Keputusan ini menunjukkan selektivitas pemerintah dalam mengelola penerimaan negara melalui instrumen utang. Seri-seri yang berhasil menyerap dana meliputi: SPN12260205 (pembukaan kembali), FR0104 (pembukaan kembali), FR0103 (pembukaan kembali), FR0106 (pembukaan kembali), FR0107 (pembukaan kembali), FR0102 (pembukaan kembali), dan FR0105 (pembukaan kembali).
Menariknya, satu seri SUN, yaitu SPN03250521 (penerbitan baru), meskipun menerima penawaran masuk sebesar Rp1,57 triliun, tidak diserap oleh pemerintah. Keputusan ini kemungkinan didasarkan pada pertimbangan strategi pengelolaan keuangan negara yang lebih luas.
Analisis Penyerapan per Seri SUN
Seri FR0103 menjadi bintang dalam lelang ini, dengan penyerapan dana tertinggi mencapai Rp9,5 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk seri ini tercatat sebesar 6,78438 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2035 ini cukup signifikan, mencapai Rp21,33 triliun, dengan imbal hasil terendah 6,75 persen dan tertinggi 6,95 persen.
Seri FR0104 juga menunjukkan kinerja yang baik, dengan dana yang diserap mencapai Rp8,65 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,54998 persen. Penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2030 ini mencapai Rp37,33 triliun, dengan rentang imbal hasil antara 6,5 persen hingga 6,7 persen.
Pemerintah juga menyerap dana dari seri FR0106 sebesar Rp3,8 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,98972 persen. Penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2040 ini mencapai Rp8,36 triliun, dengan rentang imbal hasil antara 6,94 persen dan 7,13 persen.
Seri FR0107 dan FR0105 masing-masing menyerap dana sebesar Rp2,7 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang untuk FR0107 (jatuh tempo 15 Agustus 2045) adalah 7,02966 persen, sementara FR0105 (jatuh tempo 15 Juli 2064) mencatatkan 7,11980 persen. Penawaran masuk untuk FR0107 mencapai Rp5,8 triliun (imbal hasil 6,97 persen - 7,11 persen), dan untuk FR0105 mencapai Rp2,97 triliun (imbal hasil 7,03 persen - 7,25 persen).
SPN12260205 menyerap dana sebesar Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,25000 persen. Penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 6 Februari 2026 ini mencapai Rp5,02 triliun, dengan rentang imbal hasil antara 6,25 persen dan 6,4 persen. Terakhir, seri FR0102 menyerap dana sebesar Rp650 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,03907 persen. Penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2054 ini mencapai Rp1,62 triliun, dengan rentang imbal hasil antara 6,99 persen dan 7,09 persen.
Kesimpulan
Lelang SUN kali ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. Meskipun pemerintah hanya menyerap sebagian dari total penawaran, jumlah dana yang berhasil dihimpun tetap signifikan dan akan berkontribusi pada pembiayaan pembangunan nasional. Selektivitas dalam penyerapan dana menunjukkan pengelolaan keuangan negara yang prudent dan terukur.