Pemerintah Targetkan Rp26 Triliun dari Lelang SUN Hari Ini
Pemerintah menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa, 18 Maret 2025, dengan target indikatif mencapai Rp26 triliun untuk membiayai APBN 2025.

Pemerintah Indonesia melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, 18 Maret 2025, dengan target indikatif sebesar Rp26 triliun. Lelang yang dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB ini bertujuan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Proses setelmen akan dilakukan pada Kamis, 20 Maret 2025. Lelang ini melibatkan delapan seri SUN dengan berbagai jangka waktu jatuh tempo, menawarkan beragam tingkat kupon dan tingkat diskonto.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa lelang ini menawarkan delapan seri SUN. Terdapat satu seri penerbitan baru dan tujuh seri pembukaan kembali. Hal ini menunjukkan strategi pemerintah dalam mengelola pembiayaan utang negara dengan memanfaatkan berbagai instrumen yang tersedia di pasar.
Dengan adanya lelang SUN ini, pemerintah berharap dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan pembiayaan APBN 2025 secara efisien dan efektif. Strategi ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi makro dan memenuhi berbagai program pembangunan nasional.
Detail Lelang SUN
Lelang SUN hari ini menawarkan beragam pilihan seri, meliputi SPN03250618 (penerbitan baru) dan SPN12260305 (pembukaan kembali) yang ditawarkan dengan tingkat kupon diskonto. SPN03250618 memiliki jatuh tempo pada 18 Juni 2025, sedangkan SPN12260305 jatuh tempo pada 5 Maret 2026. Keenam seri lainnya, yaitu FR0104, FR0103, FR0106, FR0107, FR0102, dan FR0105, merupakan pembukaan kembali dengan tingkat kupon dan tanggal jatuh tempo yang bervariasi.
Rincian tingkat kupon dan jatuh tempo untuk seri FR adalah sebagai berikut: FR0104 (6,50000 persen, jatuh tempo 15 Juli 2030), FR0103 (6,75000 persen, jatuh tempo 15 Juli 2035), FR0106 (7,12500 persen, jatuh tempo 15 Agustus 2040), FR0107 (7,12500 persen, jatuh tempo 15 Agustus 2045), FR0102 (6,87500 persen, jatuh tempo 15 Juli 2054), dan FR0105 (6,87500 persen, jatuh tempo 15 Juli 2064). Nominal per unit SUN yang dilelang adalah Rp1 juta.
Pemerintah memiliki fleksibilitas untuk menjual SUN lebih banyak atau lebih sedikit dari target indikatif Rp26 triliun. Keputusan ini akan mempertimbangkan kondisi pasar dan kebutuhan pembiayaan APBN. Hasil lelang akan digunakan untuk mendukung berbagai program pemerintah dalam rangka pembangunan nasional.
Pembiayaan APBN 2025
Hingga Februari 2025, pemerintah telah melakukan pembiayaan utang baru senilai Rp224,3 triliun, atau sekitar 28,9 persen dari target APBN sebesar Rp775,9 triliun. Pembiayaan tersebut terdiri dari penarikan utang Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp238,8 triliun dan pinjaman neto minus Rp14,4 triliun. Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, menegaskan bahwa pengelolaan pembiayaan APBN akan terus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, terukur, efisien, dan mempertimbangkan dinamika pasar keuangan.
Lelang SUN ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengelola pembiayaan APBN secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan diversifikasi instrumen pembiayaan dan pemantauan kondisi pasar yang ketat, pemerintah berupaya untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi makro.
Proses lelang SUN ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan negara. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses lelang ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendukung keberlanjutan pembiayaan APBN di masa mendatang. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas ekonomi dan fiskal Indonesia.