Pemerintah RI Perkuat Ekosistem Ekonomi Haji untuk Layanan Optimal
Kementerian Koordinator PMK berupaya meningkatkan ekosistem ekonomi haji di Arab Saudi guna memberikan layanan terbaik bagi jemaah, termasuk melalui inovasi digital dan logistik.
![Pemerintah RI Perkuat Ekosistem Ekonomi Haji untuk Layanan Optimal](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140510.161-pemerintah-ri-perkuat-ekosistem-ekonomi-haji-untuk-layanan-optimal-1.jpg)
Jakarta, 12 Februari 2024 - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia tengah berupaya meningkatkan ekosistem ekonomi haji di Arab Saudi. Tujuannya adalah untuk memberikan layanan yang lebih efektif dan optimal bagi para jemaah haji Indonesia.
"Kami ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam hal logistik haji" ujar Warsito, Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Identitas Nasional Kementerian PMK, Selasa (11 Februari 2024).
Lebih dari Sekedar Ibadah: Potensi Ekonomi Haji
Warsito menekankan bahwa penyelenggaraan ibadah haji bukan hanya memiliki dimensi spiritual, tetapi juga potensi ekonomi nasional yang signifikan. Oleh karena itu, evaluasi dan peningkatan layanan haji terus dilakukan untuk memaksimalkan manfaat bagi jemaah.
"Penyelenggaraan ibadah haji merupakan amanat konstitusi. Hasil evaluasi sejauh ini menunjukkan masih ada kekurangan di beberapa aspek. Pemerintah terus berupaya berinovasi dan meningkatkan layanan haji," tegas Warsito.
Inovasi untuk Layanan Haji yang Lebih Baik
Beberapa inovasi yang dilakukan termasuk penguatan ekosistem ekonomi haji melalui ekspor rempah-rempah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan katering jemaah. Ekspor rempah-rempah Indonesia mencapai 70 ton pada tahun lalu.
Selain itu, pemerintah juga telah mengirimkan makanan siap saji untuk layanan katering di Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armuzna). Pada tahun 2024, diperkirakan akan disediakan sekitar 1,7 juta kotak makanan siap saji, dengan potensi peningkatan hingga 5 hingga 6 juta kotak.
Penyediaan fasilitas pendukung, seperti sabun, pasta gigi, dan perlengkapan mandi lainnya, juga menjadi perhatian. Transformasi digital juga menjadi fokus utama dalam meningkatkan layanan haji.
Transformasi Digital dan Peningkatan Logistik
Warsito menyebutkan bahwa aplikasi Kawal Haji dan sistem International Patient Summary telah diimplementasikan untuk memudahkan pemantauan kesehatan calon jemaah haji secara real-time.
Berperan strategis dalam memastikan sinergi antar pemangku kepentingan untuk penyelenggaraan haji, Kementerian PMK juga fokus pada peningkatan layanan logistik pengiriman barang untuk jemaah, baik dari Indonesia ke Arab Saudi maupun sebaliknya.
"PT Pos Indonesia, sebagai BUMN yang berpengalaman di bidang ini, diharapkan dapat mengambil peran strategis dalam menyediakan layanan logistik yang berkualitas dan kompetitif," kata Warsito.
Ia menekankan bahwa menjaga kualitas dan memastikan daya saing global merupakan tantangan utama dalam layanan ini.
Kesimpulan
Upaya pemerintah dalam meningkatkan ekosistem ekonomi haji menunjukkan komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah Indonesia. Inovasi, baik dalam hal logistik, katering, maupun pemanfaatan teknologi digital, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kenyamanan ibadah haji bagi seluruh jemaah.