Pemkab Bantul Jadikan ASPD sebagai Dasar Pemetaan Kualitas Belajar Siswa
Pemkab Bantul gunakan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) sebagai dasar pemetaan kualitas belajar siswa dengan bobot 60 persen.

BANTUL, D.I. YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) menjadikan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) sebagai dasar utama pemetaan kualitas belajar siswa. Ujian penilaian akhir sekolah ini memiliki bobot signifikan dalam menentukan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Sebanyak 412 siswa SD/MI dari 367 sekolah negeri dan swasta, serta 45 Madrasah Ibtidaiyah mengikuti ujian ASPD secara serentak pada 19-21 Mei 2025.
Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, menyatakan bahwa ASPD memiliki peran krusial dalam mengukur kualitas belajar siswa. Menurutnya, hasil ASPD akan menjadi salah satu fondasi penting dalam evaluasi pendidikan di Bantul. Pemerintah daerah berharap pelaksanaan ASPD berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal bagi seluruh peserta.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, turut meninjau pelaksanaan ASPD di SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Tujuannya adalah memastikan kesiapan murid, guru, serta sarana dan prasarana pendukung. Aris Suharyanta berharap agar seluruh siswa diberikan kemudahan dan memperoleh hasil terbaik dalam ujian ini.
ASPD sebagai Penentu Kualitas Belajar Siswa
ASPD memiliki bobot 60 persen dalam pemetaan kualitas belajar siswa, menjadikannya instrumen penting dalam evaluasi pendidikan di Bantul. Nugroho Eko Setyanto menekankan bahwa ASPD bukan hanya sekadar ujian, tetapi juga cerminan dari kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program dan evaluasi yang komprehensif.
"ASPD ini menjadi hal penting karena sebagai salah satu dasar pemetaan kualitas belajar siswa dengan bobot 60 persen," kata Nugroho Eko Setyanto saat memantau ASPD di Bantul.
Selain sebagai alat pemetaan pendidikan, ASPD juga menjadi salah satu dasar penilaian untuk masuk ke jenjang berikutnya melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Nilai ASPD memiliki bobot 60 persen, ditambah dengan nilai rapor sebesar 40 persen. Kombinasi ini memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kemampuan dan potensi siswa.
Persiapan Siswa Menghadapi ASPD
Salah satu peserta ASPD di SD Unggulan Aisyiyah Bantul, Odelia Kirana, mengungkapkan berbagai persiapan yang telah dilakukannya. Persiapan ini meliputi belajar intensif, mengikuti les tambahan, dan meminta doa restu dari orang tua. Tujuannya adalah agar dapat mengerjakan soal dengan lancar dan memperoleh hasil yang maksimal.
"Persiapannya ya belajar, ikut les sampai sore terus juga meminta doa orang tua pastinya supaya diberi kemudahan dalam mengerjakan," ujar Odelia Kirana.
Persiapan matang yang dilakukan oleh siswa menunjukkan keseriusan mereka dalam menghadapi ASPD. Dukungan dari sekolah dan orang tua juga sangat penting dalam memberikan motivasi dan semangat kepada siswa. Dengan persiapan yang baik, diharapkan seluruh peserta ASPD dapat meraih hasil yang memuaskan.
Pelaksanaan ASPD di Bantul diharapkan berjalan lancar dan memberikan hasil yang akurat. Data dari ASPD akan digunakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Bantul. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh siswa.