Pemkab Barito Selatan Resmikan Rumah Adat Dayak: Lestarikan Budaya dan Persatuan
Pemerintah Kabupaten Barito Selatan meresmikan rumah adat Dayak sebagai simbol persatuan, pelestarian budaya, dan pendidikan nilai-nilai luhur bagi generasi muda, sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan Penjabat Bupati.
![Pemkab Barito Selatan Resmikan Rumah Adat Dayak: Lestarikan Budaya dan Persatuan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220117.910-pemkab-barito-selatan-resmikan-rumah-adat-dayak-lestarikan-budaya-dan-persatuan-1.jpg)
Buntok, Kalimantan Tengah - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Pemkab Barsel) menorehkan sejarah baru dalam pelestarian budaya Dayak. Pada Rabu, 5 Juli 2023, Penjabat Bupati Barito Selatan, Deddy Winarwan, meresmikan Rumah Adat Dayak di Buntok. Peresmian ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan simbol kuat dari komitmen Pemkab Barsel dalam menjaga identitas dan persatuan masyarakat Dayak.
Rumah Adat: Pusat Kebudayaan dan Musyawarah
"Dengan selesainya pembangunan ini, kita memiliki ruang yang dapat digunakan sebagai pusat kegiatan adat, musyawarah, serta pelestarian budaya Dayak," ungkap Deddy Winarwan dalam sambutannya. Rumah adat ini diharapkan menjadi lebih dari sekadar bangunan; ia menjadi jantung budaya Dayak, tempat bertemunya tradisi dan nilai-nilai luhur.
Lebih lanjut, Deddy menekankan pentingnya rumah adat sebagai media pendidikan bagi generasi muda. "Kita ingin agar generasi muda tidak hanya mengenal budaya dari cerita, tetapi juga dapat merasakannya secara langsung melalui kegiatan-kegiatan adat yang akan diselenggarakan di rumah adat ini," jelasnya. Pemkab Barsel berharap rumah adat ini dapat menghidupkan kembali tradisi dan nilai-nilai budaya Dayak yang mungkin mulai terkikis oleh modernisasi.
Deddy mengajak seluruh masyarakat Barito Selatan untuk memanfaatkan rumah adat ini secara optimal. "Jadikan tempat ini sebagai pusat kebudayaan yang hidup, tempat di mana nilai-nilai gotong royong, persaudaraan dan keberagaman terus dijaga dan diperkokoh," harapnya. Ia ingin rumah adat ini menjadi tempat berkumpul, berdiskusi, dan melestarikan kebudayaan Dayak secara berkelanjutan.
Simbol Persatuan dan Pelestarian Budaya
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Barito Selatan, Tamarzam, turut memberikan pandangannya. Menurutnya, rumah adat ini bukan hanya bangunan fisik, melainkan simbol penting bagi masyarakat Dayak. "Rumah adat ini merupakan simbol dan dapat dijadikan sebagai tempat bermusyawarah dan mufakat dalam upaya untuk pelestarian adat dan budaya serta memajukan pembangunan di Kabupaten Barito Selatan ini," ujar Tamarzam, mantan Ketua DPRD Barito Selatan.
Peresmian ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Ketua DPRD Ideham, Sekda Eddy Purwanto, kepala OPD, tokoh agama, dan tokoh adat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian budaya Dayak di Barito Selatan.
Perayaan dan Tradisi
Acara peresmian dimeriahkan dengan berbagai tradisi Dayak. Potong tumpeng dilakukan untuk meresmikan rumah adat sekaligus merayakan ulang tahun ke-47 Penjabat Bupati Deddy Winarwan yang jatuh pada hari yang sama. Sebelum peresmian, Deddy Winarwan dan rombongan disambut dengan upacara adat potong pantan, menunjukkan penghormatan terhadap tradisi dan adat istiadat setempat.
Deddy Winarwan juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama masa kepemimpinannya sebagai Penjabat Bupati yang akan segera berakhir. Hal ini menunjukkan sikap rendah hati dan tanggung jawab seorang pemimpin.
Kesimpulan
Peresmian Rumah Adat Dayak di Barito Selatan merupakan langkah signifikan dalam melestarikan budaya dan memperkuat persatuan masyarakat Dayak. Pemkab Barsel berharap rumah adat ini akan menjadi pusat kebudayaan yang hidup dan berkelanjutan, serta menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Dengan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, pelestarian budaya Dayak di Barito Selatan akan terus terjaga dan berkembang.