Pemkab Sigi Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Lokal
Pemerintah Kabupaten Sigi mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal, khususnya melalui pelestarian rumah adat Bantaya sebagai simbol budaya dan lembaga penyelesaian konflik.

Sigi, Sulawesi Tengah, 25 Januari 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi mengajak masyarakatnya untuk aktif menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Ajakan ini disampaikan langsung oleh Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta, saat mengunjungi Desa Kalukubula pada Sabtu lalu. Inisiatif ini bertujuan untuk menghidupkan kembali warisan budaya dan memperkuat identitas masyarakat Sigi.
Salah satu fokus utama dari ajakan ini adalah pelestarian rumah adat Bantaya. Menurut Bupati Irwan, Bantaya bukan sekadar bangunan tradisional, melainkan juga lembaga non-formal yang berperan penting dalam menjaga kerukunan antar warga. Rumah adat ini berfungsi sebagai tempat menyelesaikan perselisihan secara adat, sekaligus mempererat tali persaudaraan di tengah masyarakat.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya pelestarian budaya ini. Pemerintah daerah, melalui aparat desa, akan mendukung penuh upaya masyarakat untuk menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya lokal. Hal ini dianggap sebagai momentum penting untuk memperkuat struktur sosial dan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
Dengan adanya Bantaya, masyarakat diharapkan dapat lebih aktif menjaga dan melestarikan budaya adat. Bupati Irwan menekankan peran Bantaya sebagai wadah penyelesaian konflik, baik antar individu maupun antar kelompok. "Pada intinya, jika ada masalah, bisa diselesaikan melalui pendekatan adat di Bantaya ini," ujar Bupati Irwan.
Rumah adat Bantaya juga dipandang sebagai sarana penting untuk menjaga kerukunan antar masyarakat dan antaragama di Kabupaten Sigi. Pelestarian nilai-nilai adat dan budaya dianggap sebagai landasan pembangunan daerah yang berkelanjutan. Ke depannya, Pemkab Sigi dan dewan adat akan berkolaborasi untuk menjaga harmoni sosial dan melestarikan tradisi budaya lokal sebagai identitas masyarakat Sigi.
Bupati Irwan berharap agar masyarakat Sigi dapat berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur. Pelestarian budaya lokal bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Dengan menjaga budaya lokal, masyarakat Sigi dapat tetap menjaga identitas dan kekayaan budaya daerahnya.
Upaya pelestarian budaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah. Dengan menjaga harmoni sosial dan melestarikan tradisi, Kabupaten Sigi dapat membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.