Pemkab HST dan TNI Buka Akses 23.186 Hektare Lahan Cetak Sawah
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bersama TNI membuka akses jalan untuk program Cetak Sawah Rakyat (CSR) seluas 23.186 hektare di Desa Perumahan, guna mencapai swasembada pangan nasional.
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, berkolaborasi dengan Kodim 1002/HST memulai program ambisius: membuka akses jalan untuk lahan program Cetak Sawah Rakyat (CSR). Program ini menyasar lahan seluas 23.186 hektare di Desa Perumahan, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kalimantan Selatan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan produksi padi dan mendukung target swasembada pangan nasional.
Kepala Dinas Pertanian HST, Budi Satrya Tanjung, menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan upaya nyata untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, sesuai arahan Presiden. Target 23.186 hektare akan dicapai secara bertahap selama dua tahun, dengan fokus mencetak sekitar 6000 hektare pada tahun 2025. Wilayah utama pengembangan program ini adalah Kecamatan Labuan Amas Utara dan Pandawan.
Proses pembukaan akses jalan di Desa Perumahan telah dimulai dengan mengerahkan 18 ekskavator. Namun, pekerjaan sempat terhenti sementara karena adanya surat edaran dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK meminta agar dilakukan Survei Investigasi dan Desain (SID) terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada tumpang tindih dengan program lain.
Universitas Hasanuddin Makassar ditunjuk untuk melakukan SID. Hal ini penting untuk memastikan usulan lahan tidak bermasalah dan mencegah duplikasi program. Proses pemetaan lahan pun tengah dilakukan, dan masyarakat diimbau untuk aktif mengusulkan lahan pribadi melalui penyuluh pertanian atau Dinas Pertanian HST. Tidak ada batasan minimal atau maksimal luas lahan yang dapat diusulkan.
Budi Satrya Tanjung mengakui bahwa cuaca menjadi tantangan tersendiri. Musim hujan dan banjir yang terjadi saat ini sedikit menghambat proses. Namun, tim di lapangan akan fokus pada area yang memungkinkan untuk dikerjakan. Proses pengolahan lahan akan memperhatikan kondisi lapangan untuk meminimalisir dampak cuaca.
Optimisme tetap tinggi. Kerjasama dengan masyarakat dianggap kunci keberhasilan program ini. Program CSR cetak sawah di HST diharapkan berkontribusi pada target 500 ribu hektare cetak sawah se-Kalimantan Selatan, dan pada akhirnya, mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.
"Lahan yang selama ini tidak bisa ditanam nanti bisa ditanam padi minimal sekali dalam setahun, yang biasanya tanam sekali diharapkan bisa dua kali, yang biasa dua kali diharapkan bisa tiga kali hingga terwujud swasembada pangan,” jelas Budi Satrya Tanjung. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi padi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten HST.