Pemkab Indramayu Percepat Tanam Padi 11 Ribu Hektare, Dukung Swasembada Pangan Nasional
Pemerintah Kabupaten Indramayu percepat tanam padi di lahan tadah hujan seluas 11 ribu hektare untuk mendukung swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

Indramayu, Jawa Barat, 24 April 2025 - Pemerintah Kabupaten Indramayu gencar mempercepat masa tanam padi di lahan tadah hujan seluas 11 ribu hektare. Langkah ini bertujuan ganda: mendukung swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan para petani di wilayah tersebut. Inisiatif ini dijalankan dengan fokus pada wilayah selatan Indramayu yang baru saja menyelesaikan panen pada awal tahun 2025.
Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, menjelaskan bahwa percepatan tanam ini memanfaatkan momentum curah hujan di bulan April. "Bulan April ini masih ada hujan, jadi percepatan tanam kita lakukan terutama di lahan tadah hujan," katanya. Strategi ini dinilai tepat untuk memulai masa tanam kedua sebelum musim kemarau tiba, yang diperkirakan dimulai pada pertengahan tahun.
Percepatan tanam ini merupakan bagian integral dari strategi Pemkab Indramayu untuk menjaga stabilitas produksi padi dan berkontribusi pada target produksi nasional. "Kalau tanamnya cepat, panennya juga lebih cepat. Ini penting supaya kita tidak tergantung pada impor dan bisa memperkuat ketahanan pangan," ujar Syaefudin. Keberhasilan program ini diharapkan akan berdampak positif terhadap pendapatan petani, dengan potensi panen lebih dari satu kali dalam setahun.
Percepatan Tanam Padi: Strategi Menuju Swasembada Pangan
Langkah percepatan tanam padi di Indramayu selaras dengan program Kementerian Pertanian (Kementan) yang menargetkan optimalisasi lahan pertanian di 14 provinsi sentra produksi pangan. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Yudi Sastro, menyatakan bahwa Kabupaten Indramayu merupakan daerah prioritas dalam program percepatan tanam padi di Jawa Barat.
Indramayu, sebagai lumbung padi nasional, memiliki peran strategis dalam meningkatkan produksi padi nasional. "Indramayu adalah lumbung padi nasional. Maka, percepatan tanam di sini sangat strategis untuk meningkatkan produksi nasional," tegas Yudi Sastro. Kementan menargetkan peningkatan produksi melalui pemanfaatan teknologi pertanian modern, seperti penggunaan mesin transplanter untuk penanaman dan drone untuk penyemprotan pestisida.
Dengan optimalisasi teknologi, diharapkan proses penanaman dan perawatan tanaman padi menjadi lebih efisien dan produktif. Penggunaan teknologi modern ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan mengurangi potensi kerugian akibat hama atau penyakit tanaman.
Yudi Sastro optimistis bahwa jika percepatan tanam berhasil di seluruh wilayah sentra produksi, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan berkontribusi pada ketahanan pangan global. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dampak Positif Terhadap Petani dan Ketahanan Pangan
Program percepatan tanam padi ini tidak hanya berdampak positif pada ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan dampak langsung pada peningkatan pendapatan petani. Dengan siklus tanam yang lebih cepat, petani berpotensi mendapatkan hasil panen lebih banyak dalam setahun. Hal ini akan meningkatkan taraf hidup mereka dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Selain itu, program ini juga mendorong penggunaan teknologi pertanian modern, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Penggunaan teknologi seperti mesin transplanter dan drone diharapkan dapat mempermudah pekerjaan petani dan mengurangi biaya produksi.
Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Kementerian Pertanian terus berkomitmen untuk mendukung petani melalui berbagai program dan bantuan. Dukungan ini meliputi penyediaan bibit unggul, pupuk bersubsidi, pelatihan pertanian modern, serta akses pasar yang lebih luas bagi hasil panen petani.
Secara keseluruhan, percepatan tanam padi di Indramayu merupakan langkah strategis yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun sektor pertanian yang modern, efisien, dan berkelanjutan.