Pemkab Kudus Beri Bantuan untuk Keluarga Khayu, Korban Tenggelamnya KMP Muchlisa
Pemerintah Kabupaten Kudus memberikan bantuan kepada keluarga Khayu Mutiara Purwati, chief officer KMP Muchlisa yang meninggal dalam tragedi tenggelamnya kapal di Teluk Balikpapan.

Tragedi Tenggelamnya KMP Muchlisa: Khayu Mutiara Purwati (23), seorang chief officer asal Desa Menawan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Muchlisa di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (5/5) pukul 15.30 WIB. Jenazahnya ditemukan pada Rabu (7/5) sekitar pukul 09.30 WIB dan dimakamkan di pemakaman umum Desa Menawan pada pukul 15.30 WIB.
Bantuan dari Pemkab Kudus: Pemerintah Kabupaten Kudus, melalui Bupati Sam'ani Intakoris, langsung memberikan bantuan kepada keluarga Khayu sebagai bentuk belasungkawa dan kepedulian. Bupati Sam'ani mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam dan menyampaikan doa agar keluarga diberikan kesabaran. "Kami juga berdoa, semoga keluarga almarhumah diberikan kesabaran. Apalagi, almarhum diceritakan oleh pihak keluarga saat bertugas lebih mengutamakan keselamatan para penumpangnya meskipun dirinya sendiri tidak tertolong," ungkap Bupati Sam'ani saat melayat ke rumah duka.
Kisah Kepahlawanan Khayu: Keluarga Khayu menceritakan bahwa sebelum kapal tenggelam, Khayu berupaya menyelamatkan para penumpang dan berkas-berkas penting. Hal ini menunjukkan dedikasi dan keberanian Khayu dalam menjalankan tugasnya. "Sebelum kapal tenggelam, korban berupaya menyelamatkan para penumpang bersama berkas-berkas penting lainnya. Hal itu yang membuat kami bangga meskipun sedih karena kehilangan korban," ujar Candra Ristiana, perwakilan keluarga korban.
Kehidupan Khayu Mutiara Purwati
Khayu Mutiara Purwati merupakan lulusan SMK Wisudha Karya jurusan perkapalan. Prestasi akademiknya membawanya mendapatkan pekerjaan di perusahaan kapal di Jakarta setelah lulus pada tahun 2023. Pada akhir Februari 2025, ia pindah kerja ke KMP Muchlisa sebagai chief officer. Ulya Sailin Nisla, teman satu almamater Khayu, menggambarkannya sebagai sosok yang periang, pemberani, dan peduli sesama. "Korban merupakan sosok periang dan pemberani, serta peduli dengan sesama. Ketika memberikan pertolongan juga tanpa pamrih," kenang Ulya.
Khayu dikenal sebagai pribadi yang bertanggung jawab dan selalu mengutamakan keselamatan orang lain. Bahkan, ia sempat berjanji untuk mengambil cuti dan bertemu teman-temannya di Kudus. Kehilangan Khayu merupakan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan rekan kerjanya.
KMP Muchlisa berangkat dari Balikpapan menuju Penajam Paser Utara. Namun, kapal tersebut tenggelam di perairan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Reaksi Keluarga dan Masyarakat
Keluarga Khayu menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Dukungan dan simpati dari berbagai pihak menunjukkan rasa solidaritas dan keprihatinan atas tragedi yang menimpa Khayu dan keluarganya. Kepergian Khayu menjadi kehilangan besar, namun semangatnya dalam mengutamakan keselamatan orang lain akan selalu dikenang.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya keselamatan pelayaran dan perlunya peningkatan standar keamanan di sektor transportasi laut. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keselamatan di laut.
Semoga keluarga Khayu diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka ini. Semoga amal ibadah almarhumah diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.