Pemkab Muna Barat Buka Rute Feri Baru Tondasi-Torobulu, Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2025
Pemerintah Kabupaten Muna Barat membuka rute feri baru Tondasi-Torobulu untuk mengurai kemacetan arus mudik Lebaran 2025 dan memperlancar akses transportasi bagi warga Muna Barat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra), resmi membuka rute penyeberangan feri baru dari Tondasi (Muna Barat) menuju Torobulu (Konawe Selatan). Langkah ini diambil sebagai solusi alternatif untuk mengatasi kemacetan dan kepadatan arus mudik yang kerap terjadi menjelang Lebaran, khususnya pada tahun 2025 mendatang. Pembukaan rute ini menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan Pemkab Muna Barat (membuka rute feri baru), Siapa yang terlibat (Pemkab Muna Barat, Gubernur Sultra, PT ASDP), Di mana (antara Tondasi dan Torobulu), Kapan (sebagai antisipasi Lebaran 2025), Mengapa (mengurangi kemacetan mudik), dan Bagaimana (dengan kerja sama berbagai pihak dan dukungan Gubernur).
Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, menjelaskan bahwa rute feri Tondasi-Kasipute yang ada saat ini hanya beroperasi dua kali seminggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan armada feri milik PT ASDP yang juga melayani rute lain di Baubau, Pulau Kabaena, dan daerah lainnya. Pembukaan rute baru ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien bagi masyarakat.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat, La Ode Darwin dan Ali Basa, serta sejalan dengan program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka dan Hugua, yang fokus pada peningkatan konektivitas antar wilayah di Sulawesi Tenggara. Proses pengajuan pembukaan rute telah diserahkan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra untuk mendapat persetujuan resmi dari Gubernur.
Solusi Kemacetan Arus Mudik di Pelabuhan Torobulu
Bupati La Ode Darwin juga telah melakukan koordinasi langsung dengan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Feri (Persero), Heru Widodo, di Jakarta. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan proses pembukaan jalur feri Tondasi-Torobulu dapat berjalan lancar dan segera beroperasi. "Saya sudah bertemu Dirut PT ASDP Indonesia Feri (Persero) Heru Widodo di Jakarta untuk memastikan jalur kapal feri Tondasi-Torobulu segera dibuka," kata Bupati Darwin.
Pembukaan rute ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga menyangkut keselamatan dan waktu ribuan pemudik. Setiap tahun, banyak pemudik yang terpaksa menginap berhari-hari di Pelabuhan Torobulu karena keterbatasan kapasitas dan antrean panjang. "Pembukaan rute ini bukan sekadar proyek pembangunan, tetapi menyangkut nyawa dan waktu ribuan pemudik yang setiap tahun terpaksa menginap di Pelabuhan Torobulu Konawe Selatan," tegas Bupati Darwin.
Selama ini, Pelabuhan Torobulu-Tampo sering kewalahan menghadapi lonjakan penumpang, terutama saat musim mudik Lebaran. Masyarakat seringkali harus menunggu hingga dua atau tiga hari untuk mendapatkan giliran menyeberang bersama kendaraan mereka menuju Pulau Muna. Kondisi ini tentu sangat melelahkan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pemudik.
Dengan adanya rute feri Tondasi-Torobulu, diharapkan permasalahan tersebut dapat teratasi. Warga Muna Barat tidak perlu lagi menghadapi antrean panjang, berdesakan di pelabuhan, dan menghabiskan waktu berhari-hari hanya untuk pulang kampung.
Pentingnya Konektivitas Antar Pulau di Sulawesi Tenggara
Pulau Muna terdiri dari tiga kabupaten, yaitu Muna, Muna Barat, dan Buton Tengah. Jumlah penumpang yang tinggi saat musim mudik selalu menjadi tantangan tersendiri bagi Pelabuhan Torobulu. Pembukaan rute feri baru ini diharapkan dapat mengurangi beban Pelabuhan Torobulu dan meningkatkan efisiensi transportasi antar pulau.
Pembukaan rute feri Tondasi-Torobulu merupakan langkah strategis Pemkab Muna Barat dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempermudah mobilitas penduduk, khususnya menjelang musim mudik Lebaran 2025.
Ke depannya, diharapkan rute feri ini dapat beroperasi secara optimal dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Muna Barat dan sekitarnya. Pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan transportasi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jasa penyeberangan.
Dengan adanya jalur alternatif ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 akan lebih lancar dan terkendali. Pemkab Muna Barat berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan layanan publik demi kesejahteraan masyarakat.