Pemkab Sleman Salurkan Rp92,6 Juta untuk 18 KK Korban Bencana
Pemerintah Kabupaten Sleman menyerahkan bantuan keuangan senilai Rp92,6 juta kepada 18 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban bencana alam di wilayahnya pada Januari-Februari 2025.

Sleman, 10 Maret 2025 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah menyalurkan bantuan keuangan kepada 18 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban bencana alam sepanjang Januari hingga Februari 2025. Bantuan senilai total Rp92,6 juta ini diberikan sebagai bentuk dukungan dan upaya pemulihan bagi para korban yang terdampak musibah.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Bupati Sleman, Harda Kiswaya, didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan. Acara penyerahan berlangsung di Aula Dinas PMK Kabupaten Sleman pada Senin, 10 Maret 2025. Bantuan ini merupakan hasil sinergi antara Pemkab Sleman dan DPRD Sleman, menunjukkan komitmen bersama dalam membantu warga yang terkena musibah.
Bupati Harda Kiswaya menyampaikan harapan agar bantuan tersebut dapat digunakan secara efektif. "Diharapkan bantuan yang diberikan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kegiatan yang produktif atau setidaknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga guna meringankan beban saudara-saudara, serta menjadi motivasi untuk pulih kembali," ujar Bupati Harda.
Bantuan Berbasis Peraturan dan Verifikasi
Kalak BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini mengacu pada Peraturan Bupati Sleman Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Bencana. Pemkab Sleman, melalui BPBD, berkomitmen memberikan bantuan keuangan kepada seluruh korban bencana yang terjadi di wilayahnya.
Bencana yang terjadi pada periode Januari-Februari 2025 meliputi longsor, angin kencang, dan kebakaran. Sebanyak 18 KK di 16 pedukuhan, tersebar di 12 kalurahan dan 9 kapanewon, terdampak bencana tersebut. Kapanewon yang terdampak meliputi Minggir, Ngemplak, Sleman, Tempel, Seyegan, Moyudan, Berbah, Mlati, dan Gamping.
Makwan juga mengingatkan akan potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi. "Pada Maret ini masih terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Sleman serta memasuki pancaroba. Mohon masyarakat Sleman dapat berhati-hati dan waspada dengan dinamika cuaca," imbuhnya.
Besaran Bantuan Berdasarkan Tingkat Kerusakan
Besaran bantuan yang diberikan bervariasi, disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang dialami masing-masing KK. Sebagai contoh, Dalijo, warga Jongke Kidul, Sendangadi, yang rumahnya mengalami kerusakan terparah akibat kebakaran pada 16 Februari 2025, menerima bantuan terbesar, yaitu sebesar Rp50.000.000.
Penentuan nominal bantuan tersebut telah melalui proses verifikasi yang dilakukan oleh BPBD Sleman. Proses verifikasi ini memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan para korban bencana.
Pemberian bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban dan mempercepat proses pemulihan bagi 18 KK korban bencana di Kabupaten Sleman. Langkah ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam melindungi dan memberdayakan warganya.