Pemkot Bengkulu Terbitkan SE Cegah Balap Liar Pelajar
Pemerintah Kota Bengkulu mengeluarkan surat edaran untuk mencegah balap liar pelajar, meminta sekolah dan orang tua berperan aktif mengawasi siswa agar tidak membawa kendaraan bermotor ke sekolah dan memantau aktivitas mereka di luar jam sekolah.

Kota Bengkulu, 18 Februari 2024 - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengambil langkah tegas untuk mencegah aksi balap liar yang melibatkan pelajar. Surat edaran (SE) telah dikeluarkan, ditujukan kepada seluruh sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Bengkulu. Intinya, siswa dilarang membawa kendaraan bermotor ke lingkungan sekolah.
Langkah ini diambil setelah puluhan pelajar kedapatan melakukan balap liar dan terjaring razia oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bengkulu beberapa waktu lalu. Razia tersebut dilakukan di kawasan Merah Putih, menindaklanjuti laporan warga yang merasa terganggu. Sebanyak 38 kendaraan bermotor disita, sebagian besar menggunakan knalpot brong dan tak dilengkapi surat-surat seperti STNK dan SIM.
Kerjasama Sekolah, Orang Tua, dan Pihak Kepolisian
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, A. Gunawan, menjelaskan bahwa SE tersebut tidak hanya melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah. Lebih jauh, Dikbud juga meminta para guru untuk meningkatkan pengawasan terhadap siswa, terutama saat jam istirahat atau di luar jam sekolah. Peran orang tua juga sangat penting dalam memantau aktivitas anak-anaknya.
"Kita sudah mengeluarkan surat edaran agar para siswa tidak membawa kendaraan di sekolah, namun ketika libur dapat dipantau oleh orang tuanya guna mencegah aksi balap liar," jelas Gunawan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pihak kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi pelajar.
Lebih lanjut, Gunawan menambahkan bahwa pengawasan orang tua sangat krusial. Anak-anak yang masih di bawah umur belum memiliki cukup pengalaman dan kesadaran akan risiko berkendara. Oleh karena itu, peran orang tua dalam memberikan edukasi dan pengawasan sangat dibutuhkan.
Bahaya Balap Liar dan Perlunya Kesadaran
Kasat Lantas Polresta Bengkulu, AKP Nyimas Sophia, turut memberikan imbauan kepada para orang tua. Ia meminta agar orang tua tidak mudah memberikan izin atau meminjamkan sepeda motor kepada anak-anak yang belum cukup umur. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan tindakan yang melanggar hukum.
"Untuk orang tua jangan mudah memberikan izin atau meminjamkan motor kepada anak-anak yang belum cukup umur. Ini demi keselamatan mereka sendiri dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tegas AKP Nyimas Sophia. Ia juga menambahkan bahwa balap liar tidak hanya membahayakan keselamatan para pelajar, tetapi juga mengganggu ketertiban umum.
Langkah Antisipasi Ke Depan
Surat edaran ini diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam mencegah balap liar di kalangan pelajar. Pemkot Bengkulu berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk sekolah, orang tua, dan kepolisian, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pendidikan anak-anak. Pendidikan dan pengawasan yang konsisten dari berbagai pihak menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini.
Selain penerbitan surat edaran, Pemkot Bengkulu juga berencana untuk melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada sekolah dan orang tua mengenai bahaya balap liar dan pentingnya keselamatan berkendara. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab semua pihak dalam mencegah terjadinya balap liar di kalangan pelajar.
Dengan adanya kerjasama yang solid antara Pemkot Bengkulu, sekolah, orang tua, dan pihak kepolisian, diharapkan aksi balap liar di kalangan pelajar dapat ditekan dan angka kecelakaan dapat diminimalisir. Keselamatan pelajar tetap menjadi prioritas utama.