Pemkot Bengkulu Ajak Orang Tua Awasi Anak Cegah Keterlibatan Geng Motor
Pemerintah Kota Bengkulu mengajak orang tua untuk meningkatkan pengawasan anak guna mencegah keterlibatan mereka dalam aksi geng motor menyusul penangkapan tiga pelaku pengeroyokan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya aksi geng motor dengan mengajak orang tua untuk berperan aktif mengawasi anak-anak mereka. Imbauan ini muncul setelah Polresta Bengkulu menangkap tiga pelaku pengeroyokan, dua di antaranya masih di bawah umur dan merupakan anggota geng motor. Kejadian ini mengakibatkan korban mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan medis.
Langkah Pemkot Bengkulu ini mencakup berbagai upaya untuk mencegah anak-anak terlibat dalam kegiatan geng motor. Selain imbauan kepada orang tua untuk memperketat pengawasan di rumah, Pemkot juga telah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP. Sekolah-sekolah diminta untuk melarang siswa membawa kendaraan bermotor ke sekolah dan memberikan pembinaan berkala kepada siswa yang berpotensi terlibat dalam aksi geng motor atau premanisme.
"Jadi berkaitan dengan geng motor, kami mengimbau agar seluruh orang tua meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak di rumah. Anak-anak di bawah umur dilarang membawa kendaraan dan kita juga telah menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah tingkat SD dan SMP untuk melarang anak-anak membawa kendaraan bermotor ke sekolah," jelas Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Ilham Putra.
Langkah-langkah Pencegahan Keterlibatan Geng Motor
Pemkot Bengkulu tidak hanya mengandalkan pengawasan orang tua dan sekolah. Mereka juga mendorong sekolah untuk mengaktifkan kembali kegiatan ekstrakurikuler dan program positif lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan siswa alternatif kegiatan yang bermanfaat dan mencegah mereka terjerumus ke dalam kegiatan negatif.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler, diharapkan para siswa dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, mengurangi keterlibatan dalam aktivitas berbahaya, dan lebih fokus pada pendidikan serta pengembangan diri. Hal ini merupakan bagian integral dari strategi Pemkot Bengkulu dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi anak-anak.
Selain itu, surat imbauan telah disebarluaskan kepada seluruh sekolah tingkat SD dan SMP untuk memberikan pembinaan secara berkala kepada siswa yang berpotensi terlibat dalam aksi geng motor dan premanisme. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka kejahatan yang melibatkan siswa di Kota Bengkulu.
Kronologi Pengeroyokan dan Penangkapan Pelaku
Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, AKP Sujud Alif Yulam Lam, menjelaskan kronologi pengeroyokan yang dilakukan oleh geng motor tersebut. "Korban ini adalah salah sasaran. Pelaku semula mencari seseorang yang terlibat perselisihan dengan geng mereka, namun malah menyerang orang yang tidak tahu apa-apa," terang AKP Sujud.
Tiga pelaku, A, Y, dan RA, telah ditangkap di kediaman masing-masing di wilayah Kecamatan Selebar. Dua dari tiga pelaku masih di bawah umur. Saat ini, mereka masih berada di Polresta Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Ketiga pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, yang dapat dikenakan hukuman penjara.
Penangkapan ini menjadi bukti keseriusan aparat penegak hukum dalam menangani kasus kejahatan yang melibatkan geng motor. Pemkot Bengkulu berharap dengan adanya tindakan tegas ini, dapat memberikan efek jera dan mencegah aksi serupa terjadi di masa mendatang.
Langkah-langkah komprehensif yang diambil Pemkot Bengkulu, mulai dari pengawasan orang tua, peran aktif sekolah, hingga penegakan hukum oleh pihak kepolisian, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga, khususnya anak-anak di Kota Bengkulu. Kerja sama antara orang tua, sekolah, dan pemerintah sangat penting dalam mencegah dan mengatasi masalah kenakalan remaja, termasuk keterlibatan dalam geng motor.