Pemkot dan Polrestabes Semarang Dirikan Posko Terpadu Cegah Kecelakaan di Silayur
Pemkot dan Polrestabes Semarang membentuk Posko Terpadu Pemantauan Lalu Lintas di Silayur, Ngaliyan, untuk mengurangi angka kecelakaan di jalur rawan tersebut, khususnya setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan rombongan TK.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Semarang berkolaborasi membangun Posko Terpadu Pemantauan Lalu Lintas di Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan, tepatnya di jalur Silayur yang dikenal rawan kecelakaan. Posko ini diresmikan pada Jumat, 28 Februari 2024, sebagai respon atas tingginya angka kecelakaan di lokasi tersebut, termasuk kecelakaan beruntun yang melibatkan rombongan Taman Kanak-Kanak (TK) dan sebuah truk pada Rabu, 26 Februari 2024. Langkah ini diambil untuk mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan di jalur Silayur.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Semarang, Muhammad Khadhik, menjelaskan bahwa pembentukan posko ini merupakan hasil rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Polrestabes Semarang, Jasa Raharja, Manajemen BSB City, serta beberapa dinas di lingkungan Pemkot Semarang seperti Dishub, DPU, Distaru, Disdik, dan Bappeda. "Kita duduk bersama membahas Pengamanan Jalur Silayur," ujar Khadhik dalam keterangannya di Semarang, Senin.
Posko yang terletak di samping Halte Bus, depan Taman Niaga, BSB City Semarang, akan menjadi pusat pemantauan lalu lintas dan penegakan aturan di jalur Silayur. Personil Dishub dan Satlantas Polrestabes Semarang akan berjaga di posko untuk mengawasi penerapan jam operasional kendaraan berat yang dilarang melintas di luar jam 23.00 hingga 05.00 WIB. Pelanggaran akan ditindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Langkah-langkah Antisipasi Kecelakaan di Silayur
Selain pendirian posko terpadu, berbagai upaya lain juga dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan di Silayur. Manajemen BSB City telah melakukan sosialisasi kepada 62 industri di kawasan tersebut pada 24 November 2024 terkait aturan lalu lintas dan pentingnya memastikan kondisi kendaraan, terutama yang berbobot lebih dari 8 ton, sebelum melintasi Jalan Prof. Hamka. Mereka juga menerbitkan Surat Edaran yang menekankan hal tersebut.
Petugas keamanan di kawasan Industri BSB akan aktif menghentikan kendaraan berat yang melintas di luar jam operasional yang ditentukan dan mengarahkannya ke area parkir di dalam kawasan industri. Langkah ini bertujuan untuk mencegah pelanggaran dan meminimalisir risiko kecelakaan.
Pemkot Semarang juga tengah menunggu rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait rencana pelandaian Jalur Silayur sebagai solusi jangka panjang. Analisis opsi-opsi solusi, termasuk pelandaian, telah disampaikan ke KNKT pada bulan November lalu untuk dikaji lebih lanjut.
Solusi Jangka Panjang dan Studi Kelayakan
Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, Pemkot Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) ditugaskan untuk segera menyusun studi kelayakan (feasibility study) atas pembangunan Jalur Penyelamat di Silayur. Proses penyusunan studi kelayakan ini akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Dishub Kota Semarang, Kecamatan Ngaliyan, dan lurah setempat. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Semarang untuk mencari solusi komprehensif dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah kecelakaan di jalur Silayur.
Pembangunan jalur penyelamat ini diharapkan dapat memberikan alternatif jalur yang lebih aman dan mengurangi tingkat kecuraman di jalur Silayur, sehingga dapat meminimalisir potensi kecelakaan di masa mendatang. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan angka kecelakaan di jalur Silayur dapat ditekan secara signifikan.
"Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang agar segera menyusun 'feasibility study' atas pembangunan Jalur Penyelamat di Silayur, dengan tetap berkoordinasi dengan Dishub Kota Semarang dan Kecamatan Ngaliyan, serta lurah setempat," tegas Khadhik.