Pemkot Jayapura Perangi 40.000 Kasus Malaria di 2024
Pemerintah Kota Jayapura gencar temukan dan tangani 40.000 kasus malaria di 2024 melalui kader kesehatan, penyemprotan insektisida, dan imbauan penggunaan kelambu, dengan fokus pada daerah rawan seperti Distrik Muara Tami.
Pemerintah Kota Jayapura, Papua, tengah berjuang melawan angka kasus malaria yang tinggi. Dinas Kesehatan Kota Jayapura mencatat sebanyak 40.000 kasus malaria pada tahun 2024. Angka ini mendorong upaya aktif untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit tersebut.
Strategi Penanggulangan Malaria
Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Jayapura mengerahkan 245 kader kesehatan yang bertugas aktif menemukan kasus malaria setiap bulannya. Para kader ini langsung memberikan pengobatan kepada warga yang teridentifikasi positif malaria. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, menjelaskan strategi ini sebagai langkah penting dalam menekan angka kasus.
Wilayah perbatasan Kota Jayapura menjadi area dengan kasus malaria tertinggi. Distrik Muara Tami, Kampung Yoka (Distrik Heram), dan Tanjung Ria (Distrik Jayapura Utara) tercatat sebagai daerah yang paling terdampak. Oleh karena itu, imbauan penggunaan kelambu untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk sangat gencar disosialisasikan di wilayah-wilayah tersebut.
Selain upaya penemuan kasus dan edukasi masyarakat, Pemkot Jayapura juga melakukan penyemprotan insektisida. Penyemprotan ini difokuskan pada daerah dengan angka insiden malaria lebih dari 20 per 1.000 penduduk, sebagai langkah pengendalian vektor penyakit.
Kerja Sama Antar Pihak
Sri Antari menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk menekan angka kasus malaria di Kota Jayapura. Menurutnya, angka kasus yang masih sangat tinggi memerlukan upaya bersama dan komitmen seluruh stakeholder terkait.
Kesimpulan
Pemkot Jayapura mengambil langkah proaktif dalam penanggulangan malaria melalui berbagai strategi. Dari penemuan kasus langsung oleh kader kesehatan hingga penyemprotan insektisida dan sosialisasi penggunaan kelambu, semua upaya ini dikerahkan untuk menurunkan angka kasus malaria yang masih cukup tinggi di Kota Jayapura, khususnya di daerah-daerah perbatasan.