Pemkot Kediri Naikkan Insentif RT/RW: Program Sapta Cita untuk Kesejahteraan Warga
Pemerintah Kota Kediri menaikkan insentif RT/RW dan meluncurkan program Sapta Cita untuk meningkatkan kesejahteraan warga, termasuk peningkatan insentif posyandu dan guru ngaji serta berbagai program pembangunan lainnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, mengumumkan kenaikan insentif bagi para Ketua RT dan RW. Kenaikan ini merupakan bagian dari program Sapta Cita yang dicanangkan oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dan Wakil Wali Kota Kediri, K.H. Qowimuddin Thoha. Pengumuman tersebut disampaikan pada Selasa, 4 April 2024, dalam rapat kerja 100 hari kerja bersama organisasi perangkat daerah (OPD).
Sebelumnya, insentif untuk RT dan RW di Kota Kediri sebesar Rp400.000 per bulan, diakumulasikan tiga bulan sekali. Jumlah RT dan RW yang akan menerima kenaikan insentif ini cukup signifikan, yaitu 1.478 RT dan 330 RW yang tersebar di tiga kecamatan. Besaran kenaikan insentif belum diumumkan secara resmi.
Kenaikan insentif ini bukan satu-satunya program dalam Sapta Cita. Program tersebut juga mencakup peningkatan insentif untuk posyandu lansia dan balita, serta guru ngaji. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Kediri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari berbagai lapisan.
Program Sapta Cita: Tujuh Pilar Pembangunan Kota Kediri
Program Sapta Cita sendiri terdiri dari tujuh program unggulan. Selain kenaikan insentif RT/RW, posyandu, dan guru ngaji, terdapat program MERATA RT/RW dengan alokasi dana maksimal Rp1 miliar per kelurahan untuk pembangunan dan perlindungan sosial. Program ini bertujuan untuk memastikan pembangunan merata hingga tingkat paling dasar.
Selanjutnya, ada program produktif-kreatif-inovatif yang difokuskan pada sektor pendidikan melalui BOSDA, beasiswa, dan bantuan untuk UMKM. Pemkot Kediri juga berinvestasi dalam sektor pariwisata melalui Kediri City Tourism (D'CITO), dengan fokus pada pembangunan ikon kota, pengembangan kawasan wisata, dan pelestarian budaya.
Program lingkungan hidup berkelanjutan juga menjadi prioritas, dengan proyek carbon trading dan penanaman 10.000 pohon. Program smart living meliputi layanan Hallo Warga, program dokter keluarga, dan peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Terakhir, program infrastruktur difokuskan pada pembangunan Islamic Center.
Wali Kota Vinanda Prameswati menekankan beberapa program prioritas dalam 100 hari kerjanya, termasuk kenaikan insentif, pelestarian budaya, dan program pengaduan masyarakat melalui aplikasi ‘Lapor Mbak Wali’. Beliau juga menegaskan pentingnya menjaga lingkungan dan mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas korupsi.
Visi MAPAN dan Keselarasan dengan Program Nasional
Wali Kota Vinanda juga menjelaskan visi Kota Kediri Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (MAPAN), serta keselarasannya dengan program Sapta Cita. Beliau ingin memastikan agar program-program tersebut selaras dengan program nasional, sehingga pembangunan Kota Kediri dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Visi MAPAN mencakup lima poin utama: peningkatan kesejahteraan masyarakat, penguatan kehidupan beragama, peningkatan produktivitas SDM, peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, dan mewujudkan kota yang indah, bersih, dan berkelanjutan. Semua program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Kediri.
Dalam rapat kerja tersebut, Wali Kota Vinanda meminta masing-masing OPD untuk merancang program unggulannya dan mencari solusi bersama untuk mencapai tujuan utama, yaitu kesejahteraan masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Kediri untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam membangun Kota Kediri.
Rapat kerja dihadiri oleh Wakil Wali Kota Qowimuddin, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Direktur BUMD, dan BLUD se-Kota Kediri.