Sukses Prodamas Plus Kediri: Inspirasi Pembangunan Partisipatif untuk Kota Malang
Pemerintah Kota Kediri memaparkan keberhasilan Prodamas Plus, program pembangunan RT senilai Rp100 juta per RT, yang kini menjadi inspirasi bagi Kota Malang dalam membangun sistem partisipatif berbasis budaya.
Kota Kediri, Jawa Timur – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri sukses mengimplementasikan program Prodamas Plus, sebuah program pemberdayaan masyarakat yang fokus pada pembangunan di tingkat Rukun Tetangga (RT). Program ini memberikan anggaran sebesar Rp100 juta per RT, peningkatan dari Rp50 juta sebelumnya, dan telah menarik perhatian dari berbagai daerah, termasuk Kota Malang yang baru-baru ini melakukan studi banding.
Prodamas Plus: Rp100 Juta untuk Setiap RT
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Kediri, Mandung Sulaksono, menjelaskan bahwa Prodamas Plus menargetkan seluruh RT di Kota Kediri. Program ini merupakan pengembangan dari Prodamas yang telah berjalan sejak tahun 2014 hingga 2019 dengan anggaran Rp50 juta per RT. "Prodamas sudah tidak asing lagi bagi warga Kota Kediri," ujar Mandung, menekankan keberhasilan program sebelumnya. "Dengan Prodamas Plus, kami meningkatkan bantuan menjadi Rp100 juta per RT, dan alhamdulillah berjalan dengan baik."
Suksesnya Prodamas Plus tidak hanya dilihat dari peningkatan anggaran, tetapi juga dari dampak nyata yang dirasakan masyarakat. Program ini terbukti mampu mendorong pembangunan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kota Kediri. Hal ini menjadi daya tarik bagi daerah lain untuk mempelajari dan mengadopsi model program tersebut.
Studi Tiru dari Kota Malang
Kunjungan studi tiru dari Pemkot Malang ke Kota Kediri menandakan ketertarikan mereka terhadap keberhasilan Prodamas Plus. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, menjelaskan bahwa Kota Malang saat ini tengah fokus pada pembangunan partisipatif berbasis kebudayaan. "Kota Kediri telah sukses melaksanakan program ini sejak 2014, dengan indikator keberhasilan yang jelas terlihat dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan SDM," kata Ida Ayu.
Pemkot Malang terkesan dengan mekanisme pelaksanaan dan pengelolaan dana Prodamas Plus di Kota Kediri. Mereka berencana untuk mengadopsi program serupa di Kota Malang, dengan rencana pemberian bantuan sebesar Rp50 juta per RT. Program ini akan dijalankan berbasis kewilayahan, melibatkan perangkat daerah dan kelurahan untuk memastikan eksekusi di tingkat RT dan RW.
Harapan Kerja Sama Antar-Wilayah
Baik Pemkot Kediri maupun Pemkot Malang sama-sama berharap studi banding ini akan memberikan dampak positif bagi kedua kota. Mandung Sulaksono menekankan pentingnya kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar daerah. "Kami berharap ini membawa dampak positif bagi kemajuan Kota Malang maupun Kota Kediri," ujarnya. Ida Ayu Made Wahyuni turut menyampaikan harapan yang sama, menekankan pentingnya kerja sama antar-wilayah untuk kemajuan bersama.
Rombongan dari Kota Malang yang terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala ULP beserta staf diterima langsung oleh Mandung Sulaksono di Balai Kota Kediri. Kunjungan ini menandai langkah positif dalam berbagi praktik baik pemerintahan dan pembangunan di tingkat lokal, serta membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut di masa mendatang.
Kesimpulan
Prodamas Plus Kota Kediri menjadi contoh nyata keberhasilan program pembangunan partisipatif yang berdampak signifikan bagi masyarakat. Dengan anggaran yang signifikan dan mekanisme yang terencana, program ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan meningkatkan SDM. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain, seperti Kota Malang, untuk menerapkan model pembangunan yang serupa dan berkelanjutan.