Pemkot Medan Gelar Pasar Murah Jelang Ramadhan dan Idul Fitri: Ringankan Beban Masyarakat
Pemerintah Kota Medan menggelar pasar murah di 151 titik untuk meringankan beban masyarakat jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menggelar pasar murah sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Pasar murah ini dilaksanakan mulai tanggal 20 Februari hingga 19 Maret 2025 di 151 titik yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Medan. Inisiatif ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah, dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasaran.
"Pasar murah ini dari tanggal 20 sampai 19 Maret 2025 pada 151 titik tersebar di kecamatan se-Kota Medan," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukm Perindag) Kota Medan, Indra Gunawan, saat ditemui di Lapangan Sejati Medan, Kamis (20/2).
Program pasar murah ini merupakan program rutin Pemkot Medan yang dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Medan dalam menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan kebutuhan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar.
Harga Bahan Pokok di Pasar Murah
Berbagai bahan pokok tersedia di pasar murah dengan harga yang jauh lebih murah. Berikut beberapa contohnya: beras IR-64 dijual dengan harga Rp13.000/kg, gula pasir Rp16.500/kg, tepung terigu Rp10.800/kg, dan telur ayam ras Rp1.300/butir. Selain itu, kacang tanah kupas dijual seharga Rp31.300/kg, minyak goreng Bimoli Rp20.500/liter (atau Rp246.000/kotak), dan margarin Madina Rp5.400/200 gram (atau Rp324.000/kotak).
Sirup Sarang Tawon juga tersedia dengan harga Rp17.000/botol atau Rp204.000/lusin, sementara Sarang Tawon Raspberry Limonade dijual seharga Rp18.667/botol atau Rp224.000/lusin. Harga-harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan harga pasaran saat ini, yang mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.
"Beberapa waktu terakhir, harga beberapa bahan pokok di pasaran mengalami kenaikan, sehingga membawa tantangan tersendiri bagi masyarakat terutama berpenghasilan rendah," jelas Indra Gunawan. Pasar murah ini, menurutnya, bukan hanya sekadar kegiatan jual beli, tetapi juga bentuk kepedulian Pemkot Medan terhadap masyarakat yang telah mendukung pembangunan dan kemajuan kota.
Upaya Pengendalian Inflasi
Kegiatan pasar murah ini juga merupakan bagian dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Medan dalam menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian di tingkat pusat dan pemerintah daerah untuk pengendalian inflasi daerah.
Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi di Kota Medan. Pemkot Medan berkomitmen untuk terus berupaya agar semua lapisan masyarakat, khususnya yang membutuhkan, dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau.
"Kami senantiasa berupaya agar semua lapisan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang bersahabat," papar Indra. "Semoga dibukanya pasar murah ini, kita bisa membantu meringankan beban masyarakat. Mari kita bersatu padu dan bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi di kota yang kita cintai ini," tutupnya.
Pasar murah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Medan, khususnya dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan harga-harga yang terjangkau, masyarakat dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan pokok mereka dan merayakan hari raya dengan lebih tenang dan nyaman.
