Pemkot Pekanbaru Gelar Operasi Pasar Minyakita di Bawah HET, Sambut Ramadhan dan Idul Fitri
Pemerintah Kota Pekanbaru menggelar operasi pasar Minyakita dengan harga di bawah HET di 12 pasar rakyat untuk menyambut Ramadhan dan Idul Fitri serta mengatasi kelangkaan dan harga tinggi di pasaran.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Riau, menggelar operasi pasar minyak goreng Minyakita dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) di 12 pasar rakyat. Operasi pasar ini merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintah Provinsi Riau dan distributor, berlangsung hingga 28 Maret 2025 dan bertujuan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Harry Pratama, menjelaskan bahwa masyarakat dapat membeli Minyakita dengan harga Rp14.700 per liter, lebih rendah dari HET yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter. Operasi pasar ini tersebar di 12 pasar rakyat, termasuk Pasar Cik Puan, Sukaramai, Arengka, Limapuluh, Palapa, Dupa, Simpang Baru, Rumbai, Sail, Tangor, Kodim, dan Pasar Bawah. Setiap pasar akan mendapatkan jadwal operasi pasar yang berbeda, namun kegiatan ini akan berlangsung hingga akhir Maret.
Langkah ini diambil Pemkot Pekanbaru sebagai upaya untuk mengantisipasi kebutuhan minyak goreng masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, sekaligus mengatasi kesulitan mendapatkan Minyakita dengan harga HET di pasaran. Harry Pratama menghimbau masyarakat agar tidak khawatir akan ketersediaan Minyakita, karena operasi pasar ini diharapkan dapat menstabilkan harga dan ketersediaan minyak goreng di pasaran.
Operasi Pasar Minyakita: Solusi Atasi Kelangkaan dan Harga Tinggi
Operasi pasar Minyakita ini menjadi solusi atas kelangkaan dan harga jual Minyakita yang tinggi di pasaran. Beberapa waktu terakhir, masyarakat kesulitan mendapatkan Minyakita dengan harga HET. Banyak pedagang mengambil Minyakita langsung dari perusahaan, sehingga harga jual di pasaran menjadi tidak terkendali dan jauh di atas HET.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, saat meninjau Gudang Bulog, menyatakan bahwa Minyakita memang sulit didapatkan melalui Bulog. Hal ini menyebabkan pedagang mengambil langsung dari perusahaan, sehingga harga jualnya di pasaran tidak sesuai dengan HET. "MinyaKita memang sudah lama di Bulog sulit didapat, sehingga harga di luar pasar sana tidak sesuai eceran, karena memang pedagang mengambil langsung dari perusahaan, harga itu memang kita tidak bisa terlalu intervensi," ujar Wali Kota Pekanbaru.
Dengan adanya operasi pasar ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan Minyakita dengan harga yang terjangkau. Pemkot Pekanbaru berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Lokasi dan Jadwal Operasi Pasar
Berikut adalah daftar 12 pasar rakyat di Pekanbaru yang menjadi lokasi operasi pasar Minyakita: Pasar Cik Puan, Sukaramai, Arengka, Limapuluh, Palapa, Dupa, Simpang Baru, Rumbai, Sail, Tangor, Kodim, dan Pasar Bawah. Jadwal operasi pasar di setiap pasar berbeda-beda, namun kegiatan ini akan berlangsung hingga akhir Maret 2025.
Masyarakat diimbau untuk memperhatikan jadwal operasi pasar di pasar terdekat agar dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli Minyakita dengan harga yang lebih terjangkau. Informasi lebih lanjut mengenai jadwal operasi pasar dapat diperoleh melalui Disperindag Kota Pekanbaru.
Pemerintah Kota Pekanbaru berharap operasi pasar ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dan memastikan ketersediaan minyak goreng menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Dengan adanya operasi pasar Minyakita ini, diharapkan dapat membantu menstabilkan harga dan ketersediaan minyak goreng di pasaran, sehingga masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau.