Kabupaten Bogor Gelar Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri, Stabilisasi Harga Minyakita dan Beras
Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar operasi pasar murah tiga kali hingga menjelang Idul Fitri untuk menstabilkan harga minyakita dan beras, serta mengatasi kelangkaan.

Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengambil langkah proaktif dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor telah melaksanakan dan berencana menggelar tiga kali operasi pasar murah hingga menjelang Lebaran. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan harga yang terjangkau bagi masyarakat, terutama untuk komoditas minyakita dan beras.
Operasi pasar pertama telah dilaksanakan di Pasar Cibinong pada Selasa, 11 Maret 2024. Kepala Disdagin Bogor, Arif Rahman, mengumumkan rencana operasi pasar selanjutnya di Pasar Cileungsi dan Pasar Cigombong pada minggu berikutnya. Kerja sama dengan Perumda Pasar Tohaga memungkinkan penjualan minyakita dan beras SPHP dengan harga di bawah harga pasaran.
Langkah ini diambil sebagai respons atas kelangkaan dan kenaikan harga minyakita di beberapa pasar di Kabupaten Bogor. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, sebelumnya telah menyoroti permasalahan ini, di mana meskipun harga eceran tertinggi (HET) minyakita ditetapkan, ketersediaannya di pasaran menjadi kendala utama. Operasi pasar ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan dan menjamin ketersediaan minyakita bagi masyarakat.
Operasi Pasar Murah: Menjaga Stabilitas Harga Minyakita dan Beras
Dalam operasi pasar murah tersebut, minyakita dijual dengan harga Rp14.700 per liter. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan HET yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter dan harga pasaran yang mencapai Rp18.000 per liter. Sementara itu, beras SPHP dijual dengan harga Rp60.000 per 5 kilogram, lebih murah daripada harga pasaran yang berada di atas Rp70.000 per 5 kilogram.
Menurut Arif Rahman, produk-produk yang dijual dalam operasi pasar ini memang dibanderol dengan harga di bawah harga pasaran. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan memastikan keterjangkauan bahan pokok penting menjelang Idul Fitri. Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.
Bupati Rudy Susmanto menegaskan bahwa operasi pasar murah merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Tujuannya adalah untuk memastikan pasokan yang cukup dan harga yang terjangkau bagi masyarakat selama perayaan Idul Fitri. Harapannya, kenaikan harga yang terjadi tetap realistis dan tidak memberatkan masyarakat.
Menjawab Kelangkaan dan Kenaikan Harga
Operasi pasar ini juga menjadi solusi atas kelangkaan minyakita yang dilaporkan terjadi di sejumlah pasar di Kabupaten Bogor. Bupati Rudy Susmanto sebelumnya mengungkapkan kendala utama bukan hanya harga yang tinggi, tetapi juga minimnya ketersediaan minyakita di berbagai toko. Dengan adanya operasi pasar, diharapkan masalah kelangkaan ini dapat teratasi.
Melalui operasi pasar murah ini, Pemerintah Kabupaten Bogor berupaya untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa harus khawatir dengan harga dan ketersediaan bahan pokok. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Dengan adanya tiga kali operasi pasar yang direncanakan, diharapkan jangkauan program ini dapat lebih luas dan menjangkau lebih banyak masyarakat di Kabupaten Bogor. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, terutama menjelang hari raya besar.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Semoga operasi pasar ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Bogor.