DPRD Bogor Usul Perluasan Operasi Pasar Jelang Lebaran: Cegah Kelangkaan Minyakita
Ketua DPRD Kabupaten Bogor mengusulkan perluasan operasi pasar di berbagai pasar untuk mencegah kelangkaan Minyakita dan stabilisasi harga menjelang Idul Fitri.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, mengusulkan perluasan operasi pasar di Kabupaten Bogor menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah. Usulan ini disampaikan setelah melihat pelaksanaan operasi pasar di Pasar Cibinong pada Senin (17/3), yang dinilai belum cukup menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Operasi pasar yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor bersama Perumda Pasar Tohaga tersebut menjual Minyakita dan beras SPHP dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET). Sastra menekankan pentingnya perluasan operasi pasar ini untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok, khususnya Minyakita yang saat ini langka di pasaran.
"Kami berharap jangan hanya di Pasar Cibinong saja, kita harap di pasar-pasar lain juga dipersiapkan menjelang Lebaran," ujar Sastra. Ia juga meminta Disdagin untuk memastikan ketersediaan Minyakita di pasaran dan mengawasi peredarannya agar tidak terjadi penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kekhawatiran akan kelangkaan Minyakita menjadi fokus utama usulan perluasan operasi pasar ini.
Perluasan Operasi Pasar: Menjangkau Lebih Banyak Warga Bogor
Menanggapi usulan tersebut, Kepala Disdagin Kabupaten Bogor, Arif Rahman, menjelaskan bahwa pihaknya telah merencanakan tiga kali operasi pasar murah hingga menjelang Idul Fitri. Setelah Pasar Cibinong, operasi pasar selanjutnya akan digelar di Pasar Cileungsi dan Pasar Cigombong. Langkah ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak warga Kabupaten Bogor dan membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Lebaran.
Operasi pasar ini terbukti efektif dalam menekan harga. Minyakita dijual dengan harga Rp14.700 per liter, jauh di bawah HET Rp15.700 per liter dan harga pasaran yang mencapai Rp18.000 per liter. Sementara itu, beras SPHP dijual dengan harga Rp60.000 per 5 kilogram, lebih rendah dari harga pasaran yang berada di atas Rp70.000 per 5 kilogram.
Dengan adanya perbedaan harga yang signifikan antara harga operasi pasar dan harga pasaran, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, khususnya menjelang hari raya Idul Fitri.
Antisipasi Kelangkaan dan Stabilisasi Harga
Pemerintah Kabupaten Bogor menyadari pentingnya antisipasi terhadap potensi kelangkaan dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri. Oleh karena itu, perluasan operasi pasar ini menjadi langkah strategis untuk memastikan ketersediaan barang dan menstabilkan harga di pasaran. Dengan harga yang terjangkau, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih tenang dan nyaman.
Selain perluasan operasi pasar, pengawasan terhadap peredaran Minyakita juga menjadi fokus utama. Pemerintah berkomitmen untuk mencegah penyalahgunaan dan memastikan Minyakita tetap tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Bogor.
Keberhasilan operasi pasar ini juga bergantung pada koordinasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, Perumda Pasar Tohaga, dan para pedagang. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan operasi pasar dapat berjalan lancar dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Operasi pasar murah ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih tenang dan damai.