Pemkot Pontianak Resmikan Integrasi Layanan Primer di Tiga Puskesmas
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, resmikan tiga unit gedung dan Integrasi Layanan Primer (ILP) di puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, meresmikan tiga unit gedung Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Tanjung Hulu (Pontianak Timur), Puskesmas Telaga Biru, dan Puskesmas Siantan Hulu (keduanya di Pontianak Utara) pada Jumat, 14 Maret 2024. Peresmian ini bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Peresmian ditandai dengan peninjauan simbolis ILP di Puskesmas Tanjung Hulu. Wali Kota Edi Rusdi Kamtono menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di samping pembangunan gedung baru. Ia menyatakan komitmen Pemkot Pontianak untuk meningkatkan indeks pelayanan kesehatan di seluruh wilayah kota.
Pembangunan dan perbaikan infrastruktur kesehatan ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Pemkot Pontianak. Selain tiga puskesmas yang telah diresmikan, Pemkot Pontianak juga menargetkan pembangunan dan perbaikan di tiga puskesmas lain pada tahun 2025, yaitu Puskesmas Paris 2, Puskesmas Kom Yos Sudarso, dan Puskesmas Siantan Tengah. Perbaikan puskesmas lainnya akan dilakukan secara bertahap di tahun-tahun berikutnya.
Integrasi Layanan Primer (ILP): Menuju Pelayanan Kesehatan yang Komprehensif
Integrasi Layanan Primer (ILP), sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023, merupakan upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer. ILP berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup, mulai dari janin hingga usia lanjut. Pelayanan yang diberikan bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif.
Wali Kota Edi Rusdi Kamtono berharap ILP di tiga puskesmas tersebut menjadi terobosan penting dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih terpadu dan efisien. Ia ingin memastikan setiap warga mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan berkualitas tanpa hambatan administratif atau teknis. Program ini merepresentasikan komitmen Pemkot Pontianak untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko, menambahkan bahwa terdapat tujuh puskesmas yang ditargetkan untuk diperbaiki hingga tahun 2028. Pemkot Pontianak akan berupaya mendapatkan anggaran dari pusat maupun daerah untuk merealisasikan target tersebut. Dengan adanya ILP, pelayanan kesehatan di puskesmas tidak hanya sebatas pemberian obat, tetapi akan mencakup berbagai pelayanan yang berhubungan langsung dengan siklus hidup seseorang.
Ekspansi ILP ke Posyandu
Layanan ILP tidak hanya akan tersedia di puskesmas, tetapi juga akan diintegrasikan ke dalam posyandu di Kota Pontianak. Sistem terintegrasi ini akan menggabungkan pelayanan posyandu ibu hamil, balita, remaja, dan lansia dalam satu tempat. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses dan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan bagi seluruh kelompok usia.
Dengan adanya ILP, diharapkan masyarakat akan lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas. Pemkot Pontianak berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Pontianak demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. "ILP ini adalah jawaban atas tantangan yang selama ini dihadapi dalam pelayanan kesehatan dasar," ujar Wali Kota Edi Rusdi Kamtono.
Pembangunan dan pengembangan ILP ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Pontianak. Dengan adanya integrasi layanan, diharapkan pelayanan kesehatan akan menjadi lebih efektif dan efisien, serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Ke depannya, Pemkot Pontianak akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia, untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh warga Kota Pontianak.