21 Puskesmas di Rejang Lebong Targetkan Integrasi Layanan Primer (ILP) Tahun 2025
Dinas Kesehatan Rejang Lebong menargetkan 21 puskesmas menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) pada 2025 untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memenuhi standar pelayanan prima nasional.
Rejang Lebong, Bengkulu - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, berambisi besar dalam meningkatkan layanan kesehatan di wilayahnya. Targetnya? Seluruh 21 puskesmas di Rejang Lebong akan menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) pada tahun 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, saat dihubungi pada Rabu, 5 Januari 2023.
Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Langkah ini merupakan upaya serius dalam memenuhi standar pelayanan prima (SPM) kesehatan nasional. Dhendi menjelaskan bahwa capaian SPM saat ini masih berada di angka 70-80 persen, jauh dari target ideal. Penerapan ILP diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Penerapan ILP ini pada 2023 dan 2024 sudah dilakukan uji coba di Puskesmas Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang. Untuk tahun 2025 ini kita targetkan semua puskesmas di Rejang Lebong sudah menerapkan ILP," ungkap Dhendi.
Sistem ILP: Fokus pada Kebutuhan Masyarakat
Dengan ILP, pelayanan kesehatan primer tidak lagi berfokus pada program tertentu, tetapi pada kebutuhan kesehatan masyarakat berdasarkan siklus hidup individu, keluarga, dan komunitas. Layanan kesehatan tidak lagi ditentukan hanya oleh kepala puskesmas, melainkan hasil koordinasi berbagai unit layanan kesehatan dan pemangku kepentingan terkait.
Sistem ini menjanjikan pelayanan yang lebih terintegrasi dan komprehensif. Puskesmas yang telah menerapkan ILP akan mengelompokkan layanan ke dalam beberapa kluster, seperti manajemen, ibu dan anak, usia dewasa, dan penanggulangan penyakit menular. Dengan demikian, pelayanan dapat diberikan secara lebih terarah dan efektif.
Persiapan Implementasi ILP
Dinkes Rejang Lebong telah melakukan berbagai persiapan untuk implementasi ILP di 21 puskesmas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah studi tiru ke Kota Semarang. Studi banding ini diharapkan dapat memberikan gambaran terbaik dalam penerapan ILP di Rejang Lebong.
"Untuk persiapan penerapan ILP oleh 21 puskesmas di Kabupaten Rejang Lebong ini sudah kita lakukan sejak jauh-jauh hari, termasuk melakukan studi tiru ke Kota Semarang baru-baru ini," jelas Dhendi.
Tujuan dan Harapan
Penerapan ILP di Rejang Lebong bertujuan untuk mendukung capaian SPM bidang kesehatan secara nasional. Lebih jauh lagi, diharapkan ILP dapat berkontribusi dalam mengurangi angka kematian di Indonesia, yang masih tergolong tinggi. Dengan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada kebutuhan masyarakat, diharapkan kualitas kesehatan masyarakat Rejang Lebong akan meningkat secara signifikan.
Dengan komitmen dan persiapan yang matang, diharapkan program ILP di Rejang Lebong akan berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Rejang Lebong.